detikhukum.id, Purwakarta- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) secara organisasi sesuai konstitusinya wajib independen, secara personal-personalnya mau membantu akan memberikan dan mendukung seniornya, itu hak individu yang tidak bisa dilarang.
Demikian disampaikan Dede Supendi, M.Pd., Koordinator Biro Politik Strategis Pembangunan Daerah Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) periode 2022-2027 kepada media ini di area Komplek Pemda Purwakarta, Minggu (14/07/2024).
Hal itu disampaikannya didampingi para pengurus HMI usai Pelantikan Kepengurusan HMI Komisariat Tarbiyah dan Syariah Dakwah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) DR. K.H. E.Z. Muttaqien Purwakarta periode 2024-2025 dengan thema “Mengembalikan Khittah Perjuangan HMI menuju Komisariat yang Solutif, Inovatif dan Berintegritas” di Bale Maya Datar Komplek Pemda Purwakarta.
Sebelumnya, Dede Supendi sebagai narasumber di acara yang digelar HMI tersebut mengatakan, sebentar lagi akan ada pemilihan Gubernur dan Wakilnya serta pemilihan Bupati dan wakilnya maka Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) harus terus berkontribusi.
“Mengambil peran jangan cuma menonton, tapi harus mampu bagaimana mewarnai pemilihan kepala daerah tersebut agar normal, proses demokrasi yang berkualitas dan bermartabat, sehingga terpilih pemimpin yang mampu bagaimana mensejahterakan rakyat,” harapnya.
Penjabat (Pj) Ketua Umum HMI Cabang Purwakarta Farhan Ahmad Fansaury didampingi Kepala Bidang Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) Supriatna, setuju dengan Dede Supendi, seniornya itu yang juga diakui Farhan sebagai gurunya di kampus.
Dijelaskan Farhan, HMI mempunyai independensi secara organisasi, tidak boleh terikat dengan hal-hal yang mengikat organisasi, ada juga organisasi secara etis, secara pribadi itupun independensi saya.
“Karena subyektif tidak ada obyektif antara pertemanan, ketika saya mendukung si A itupun independensi saya tetapi tidak membawa lembaga,” ucapnya.
Siapapun yang terpilih hendaknya lebih mengedepankan pendidikan, Beasiswa-beasiswa, membangun Universitas-universitas didorong dari daerah, lebih enak lebih estetika pasilitas umumnya, disini sepertinta kurang dilirik, contohnya Situ Buleud bisa lebih lagi dikembangkan aga
Farhan (27) Mahasiswa STAI DR. K.H. E.Z. Muttaqien Purwakarta, Semester akhir, jurusan pendidikan bahasa Arab ini salah seorang generasi muda jika terus berpartisipasi membangun dengan berbagai upaya termasuk banyak berdiskusi baik langsung atau digital untuk bersama para mahasiswa lainnya memanfaatkan berbagai pasilitas yang ada, dapat mendukung menyambut generasi Indonesia Emas di Tahun 2045.
Siswanto M.Sos., Ketua Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Purwakarta, Narasumber yang juga dihadirkan tidak kalah menarik menyampaikan pentingnya dapat mengetahui suatu masalah untuk dicarikan solusinya guna kebaikan bersama bukan untuk bermasalah.
Siswanto berharap, demi kebaikan bersama baik secara keagamaan dan keumatan, di harapkan HMI ini mampu menyampaikan ide dan kritikan membangun tidak hanya di tempat tertutup atau terbatas, di era zaman sekarang yang semakin canggih, kita bersama dapat lebih bijak dan bertanggungjawab untuk kelangsungan kehidupan yang lebih berkualitas bukan sekedar yang penting menghasilkan cuan atau pujian dengan polesan instans yang dapat merugikan baik waktu, tenaga, pikiran dan kelangsungan kebiasaan yang tidak mendukung lebih baik kemudian.
fakta saat ini, dihadapkan dengan kebiasaan banyak main tik tok atau berphoto menghabiskan banyak waktu untuk hal yang jauh dari mendidik, silahkan dinilai masing-masing dan bagaimana dengan upaya menyongsong generasi emas 2045 jika hal semacam itu tidak segera di rubah dengan hal yang lebih bermanfaat, bermartabat, efisiensi waktu, anggaran dan lainnya, yang sebetulnya bisa lebih di alihkan ke hal yang lebih beretika serta bermanfaat bukan hanya untuk kita tapi untuk generasi Indonesia selanjutnya.
Dari kegiatan ini, semoga membuka lebar peluang lebih positif untuk generasi-generasi yang kreatif, bijaksana dan bertanggungjawab.
Diketahui, dari jumlah komisariat yang ada di Wilayah HMI Cabang Purwakarta sebanyak lima komisariat diantaranya, Komisariat Tarbiyah, Syariah Da’wah, Situ Buleud, Wastukancana dan Pembaharuan. Dua diantaranya Wastukancana dan Komisariat Situ Buleud belum menggelar RAK dan pelantikan.
Kegiatan yang diawali pelantikan Pengurus HMI Komisariat, selanjutnya pelantikan pengurus Korps HMI Wati (Kohati) Komisariat Tarbiyah dan Syariah Dakwah itu agenda lanjutan regenerasi kepemimpinan komisariat pasca Rapat Anggota Komisariat (RAK).
Laela