detikhukum.id,-Bandung | Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat, MQ Iswara menyebut, elektabilitas Ridwan Kamil menempati posisi tertinggi dalam survei menjadi alasan pihaknya mendorong mantan walikota Bandung tersebut kembali maju di Pilgub Jawa Barat.
Ia mengatakan, popularitas Ridwan Kamil atau yang kerap disapa Kang Emil itu, dalam survei mencapai 97 persen, tingkat kesukaan 95 persen, dan kepuasaan publik atas kepemimpinan Gubernur Jawa Barat periode 2019-2024 tersebut berada di angka 91 persen.
“Yang paling penting 73 persen masyarakat menginginkan kembali Kang Emil maju di Pilgub Jabar. Itu yang menjadi salah satu pertimbangan mengapa Kang Emil memang diharapkan kembali di Jawa Barat,” kata Iswara dalam keterangannya, dikutip pada Rabu, 17 July 2024.
Disinggung soal wakil yang akan mendampingi Kang Emil di Pilgub Jabar, Iswara belum dapat menjelaskan secara mendalam. Pasalnya, hal tersebut akan menjadi bahan pembahasan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Untuk wakil tentunya nanti akan dibicarakan dengan partai-partai yang bergabung di Koalisi Indonesia Maju, itu prioritas,” ujarnya.
Sejauh ini, Iswara mengakui memang ada banyak nama yang disiapkan untuk mendampingi Kang Emil, diantaranya Dedi Mulyadi, Ono Surono, Bima Arya hingga Uu Ruzhanul Ulum.
“Ada banyak nama yang udah muncul, ada Pak Dedi Mulyadi, ada Pak Ono Surono, ada Pak Bima Arya, Desy Ratnasari dan juga Wagub yang kemarin berpasangan sama Kang Emil, Pak Uu Ruzhanul Ulum juga masuk ke dalam radar survei,” ucapnya.
Dari sejumlah nama tersebut, lanjut Iswara, pihaknya juga melakukan survei terkait pasangan mana yang mendapatkan nilai tertinggi.
“Kita simulasikan berpasangan dengan Pak Bima Arya, dengan Pak Uu Ruzhanul Ulum, dengan Desy Ratnasari, itu semua kita simulasikan, semua kita lakukan, excersice dengan semuanya,” ungkapnya.
“Tapi tentunya nanti kan, finalnya itu nanti pada saat pembicaraan dengan partai Koalisi Indonesia Maju,” imbuhnya.
Iswara memastikan, kriteria calon yang menjadi prioritas adalah mereka yang merupakan kader partai dari KIM. “Saya pikir ini sudah disampaikan oleh para Ketua Umum parpol koalisi, diprioritaskan adalah dari kader partai yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju,” tuturnya.
Selain itu, calon tersebut juga harus mampu mendongkrak elektabilitas. Sebab, Pilkada 2024 ini bukan sekedar mendaftar dan maju, tapi untuk meraih kemenangan.
“Hal-hal yang lain tentunya itu seperti biasa, bisa membantu tugas Gubernur, kemudian mempunyai chemistry tentunya, itu kan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan nanti, pasti dan juga bisa mendongkrak elektabilitas, wakilnya itu juga bisa mendongkrak elektabilitas nanti,” pungkasnya.
DH/Raffa Christ Manalu/red