Warga Sepuh Di Purwakarta Ingin Memilih Pimpinan Dan Bantuan Pemerintah

detikhukum.id, – Purwakarta- Cucu Cahyadi (64) yang sudah nampak sepuh mengaku, warga Gang Banteng IV Rukum Tetangga (RT) 045 Rukun Warga (RW) 001 Kelurahan Nagri Kidul, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, ingin seperti warga Indonesia lainnya dapat pergi ke tempat pemilihan suara (TPS) untuk memilih calon pilihannya pada pemilihan umum (pemilu) legislatif dan presiden yang lalu, tapi kenyataannya tidak bisa.

Menurut Cucu, bisa jadi kalau di upayakan dengan tepat, sebagaimana tahapan aturan bisa untuk memilih pimpinan daerah mendatang, jangan sampai seperti pemilu yang sudah lalu itu, pihaknya sudah menanyakan ke pihak RT setempat tapi katanya tidak bisa dan memang tidak memilih pada akhirnya waktu itu.

” Sudah pernah disampaikan ingin menjadi pemilih di pemilu itu, tapi jawabnya tidak bisa, tolong pemilihan Bupati kedepan bisa di beri kesempatan untuk memilih Bupati dari sekian calon yang ada, saya bisa memilih salahsatu diantaranya,” harap Cucu.

Dijelaskan Cucu, dirinya dulu sehat dan kuat bisa kerja sebagai Wartawan, kemudian bisnis Sandal dan Sepatu sampai ke Sulawesi, tapi karena sakit, kadang ingat kadang tidak, uang bisnisnya pernah hilang atau ketinggalan di daerah Sulawesi, waktu itu seingatnya sekitar Rp. 200.000.000,- hilang sulit di temukan, jadi pasrah dan akhirnya pulang ke Purwakarta.

“Sekarang saya sudah tua untuk makan dan keperluan di beri oleh anak, tapi kadang- kadang suka malu, maklum anak saya juga pas-pasan, sekarang di Kartu Keluarga (KK) sudah tercantum sendiri karena istri saya sudah meninggal, suka sedih ketika ingin membeli makan sendiri tapi tidak punya uang, orang-orang pada dapat bantuan, orang yang mampu juga ada yang dapat bantuan pemerintah itu, masa saya tidak dapat, sedihnya cuma bisa lihat, kalau banyak bicara juga seperti tidak ditangkapi, ada orang yang seperti demikian itu dalam hati ini rasanya kadang suka sakit, malu dan bingung harus bagaimana lagi, dulu bisa menulis dan bicara sebagaimana layaknya sedang sehat dan muda, sekarang sudah serba lambat, bicara lambat, nulis lambat, obat- obat dari dokter harus di konsumsi setiap hari, tapi semangat agar hidup bisa bahagia dengan keadaan yang sekarang,” terangnya.

Maaf kalau bicara dan gerakan respon dalam komunikasi tidak seperti anak muda yang cepat, tepat, lugas dan menyenangkan, tolong di maklumi keadaannya memang sudah begini, tapi masih ada harapan yang di tunggu dalam hidup ini.

“Semoga para orang tua kedepan lebih banyak kesempatan untuk mendapat perhatian, baik dari pemerintah, lingkungan dan sesama untuk layaknya dalam kehidupan yang semakin tua semakin berkurang untuk aktifitas, namun tetap semangat dan berupaya untuk silaturahmi dan bahagia dalam sisa hidup ini bersama keluarga dan. sesama lainnya,” pungkas Cucu sambil tersenyum.

DH/Laela/red

Pos terkait