Atasi Masalah Pengangguran, Disnakertrans Purwakarta Gandeng FKLPID

detikhukum.id,- Purwakarta | Disnakertrans Kabupaten Purwakarta telah menunjukkan komitmennya yang kuat dalam usaha meminimalisasi angka pengangguran di wilayahnya. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, Kabupaten Purwakarta mencatat penurunan yang signifikan dalam Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), berkat berbagai program dan inisiatif yang telah dilaksanakan oleh Disnakertrans Purwakarta.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta, Didi Garnadi mengatakan, bahwa upaya yang dilakukan pihaknya meliputi beragam strategi, yang utamanya adalah pengembangan keterampilan bagi pencari kerja.

Ia menekankan, pentingnya pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, sebagai salah satu cara untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal.

“Program kami bertujuan untuk mengoptimalkan peran Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai salah satu solusi untuk mengurangi angka pengangguran. Di BLK, kami memberikan pelatihan yang terstruktur dan berbasis pada kebutuhan industri,” kata Didi, saat menghadiri Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID) di aula BLK Disnakertrans Kabupaten Purwakarta, pada Rabu, 31 Juli 2024.

Dalam rapat tersebut, Didi menjelaskan, bahwa kerjasama antara lembaga pelatihan dan dunia industri sangat penting untuk menciptakan sinergi yang efektif. Dengan melibatkan pihak industri, pelatihan yang diberikan menjadi lebih relevan dan sesuai dengan standar yang dibutuhkan di lapangan.

Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses penyerapan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai. Selain itu, Disnakertrans juga melaksanakan program-program lain seperti job fair, bimbingan karir, dan penyuluhan tentang kewirausahaan.

Melalui job fair, lanjut Didi, pencari kerja dapat langsung berinteraksi dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, sehingga menciptakan peluang kerja yang lebih luas. Sementara itu, program kewirausahaan diharapkan dapat mendorong individu untuk menciptakan lapangan kerja baru melalui usaha mandiri.

Meskipun sudah ada kemajuan, tantangan dalam meminimalisasi pengangguran masih tetap ada. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk terus berinovasi dan melakukan evaluasi terhadap program-program yang telah dijalankan.

“Kami akan terus memantau perkembangan dan kebutuhan pasar, sehingga program pelatihan dan kegiatan lainnya dapat lebih tepat sasaran,” jelas Didi.

Didi menambahkan, Disnakertrans Kabupaten Purwakarta juga berupaya mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya peningkatan keterampilan, agar mereka lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin kompetitif.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan angka pengangguran di Kabupaten Purwakarta akan terus menurun dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.

Program-program yang diusung oleh Disnakertrans Kabupaten Purwakarta ini menggambarkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani isu ketenagakerjaan.

Dengan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik di sektor publik maupun swasta, Disnakertrans berupaya menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan berkelanjutan bagi masyarakat Kabupaten Purwakarta. Termasuk kehadiran FKLPID, menurut dia, ini bisa sangat membantu jajaran di pemerintahan.

Menurut Didi, kehadiran FKLPID ini bisa sangat membantu upaya kami untuk mengikis angka pengangguran seperti yang diamanatkan negara. Adapun fungsi dari FKLPID meliputi beberapa aspek utama yang bertujuan untuk menjembatani dan memperkuat hubungan antara lembaga pelatihan dengan dunia industri, diantaranya:

  1. Mewujudkan Link and Match: FKLPID berperan dalam menciptakan keselarasan antara program pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) dengan kebutuhan dunia usaha dan industri (DUDI). Hal ini memastikan bahwa pelatihan yang diberikan sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja.
  2. Optimalisasi Penggunaan BLK: Forum ini berfungsi untuk meningkatkan pemanfaatan Balai Latihan Kerja agar lebih efektif dalam menyiapkan tenaga kerja yang profesional dan kompeten. Ini termasuk peningkatan branding BLK agar lebih dikenal oleh industri.
  3. Advokasi dan Pembinaan: FKLPID memberikan advokasi, bimbingan, dan pembinaan kepada lembaga pelatihan yang menjadi anggotanya. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua lembaga pelatihan dapat memberikan program yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan industri.
  4. Sosialisasi dan Edukasi: Forum ini juga bertugas mensosialisasikan visi dan misi mereka kepada perusahaan, lembaga pelatihan, dan instansi pendidikan untuk mendorong partisipasi aktif dalam pengembangan kompetensi tenaga kerja.
  5. Koordinasi Kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi: FKLPID mengoordinasikan berbagai kegiatan pelatihan vokasi dan sertifikasi untuk memastikan bahwa standar pelatihan yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh industri.

Dengan menjalankan berbagai fungsi tersebut, FKLPID memiliki peranan yang sangat signifikan dalam menciptakan sinergi antara lembaga pelatihan dan dunia industri.

Keberadaan forum ini diharapkan mampu mendorong terciptanya tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tetapi juga siap pakai, sehingga dapat berkontribusi secara optimal dalam pembangunan ekonomi daerah.

“Fungsi-fungsi ini menunjukkan bahwa FKLPID memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem pelatihan yang terintegrasi dengan kebutuhan industri, sehingga dapat menghasilkan tenaga kerja yang siap dan kompeten sesuai dengan permintaan pasar,” demikian Didi Garnadi.

DH/raffa christ manalu/red

Pos terkait