Tahap Wirausaha Calon Pengusaha Kaum Milenial Purwakarta

detikhukum.id, – Purwakarta- Jadi memang dalam tataran tahap wirausaha yang sekarang harus di mulai oleh kaum milenial itu, Pertama Niat, Kedua Baca peluang, Ketiga Bergaul dengan orang sukses, Keempat Modal, Kelima Bagaimana konsen dan fokus terhadap apa yang pernah kita buat, Keenam Laksanakan sekarang. Demikian disampaikan Ricky Syamsul Fauzi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purwakarta, dari Partai Gerindra, yang baru beberapa hari dilantik dan paling banyak mendapat ucapan selamat melalui karangan bunga dari sesamanya yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) kepada media ini di gedung DPRD Purwakarta, Selasa (13/8/2024).

Menurut Ricky, ketika berbicara modal itu ada beberapa aspek berbagai macam finance dan perbankan, ada KTA, Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari macam-macam finance dan perbankan, hari ini ada untuk para usaha mikro kecil dan menengah, untuk memodali, mensuport untuk bagaimana berkembang.

Untuk milenial di Purwakarta, saya berharap ada niat dulu, gabung dengan para pengusaha sukses, bukan berarti hari ini kita harus sukses semua, tapi hari ini teman-teman harus ada komunikasi dengan pengusaha, sehingga mengetahui peluang-peluang untuk permodalan usaha.

Tetapi ingat, adanya permodalan dari perbankan itu, kita harus bertanggungjawab, gunakan fasilitas dengan sebaik-baiknya, hari ini permodalan ada di perbankan, ada program-program pemerintahan, seperti kredit usaha rakyat, kredit mesra (program kredit tanpa bunga dan agunan hasil kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Lembaga Keuangan Perbankan) serta lainnya, tetapi ingat modal yang diberikan dari perbankan harus di kembalikan, bukan cuma-cuma,” jelasnya.

Pemodal itu ada banyak, ada Koperasi, Perbankan Daerah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) contohnya, BUMD Kabupaten ada BPR Purwakarta, BUMD Provinsi ada Bank Jabar, ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) terdiri dari bank-bank yang merupakan perusahaan pelat merah di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara seperti BRI, BNI, Bank Syariah Indonesia (BSI) dan lainnya.

“Cuma memang, ada syarat yang harus di penuhi oleh calon pengusaha, untuk permodalan, saya sarankan dengan Bank yang resmi, jangan sampai dengan yang berkeliaran tidak jelas, serta gunakan modal tersebut dengan cermat dalam manajerialnya, karena kalau tidak cermat, nanti akan bermasalah kedepannya,” ucapnya.

Yang mau gabung dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di persilahkan, bisa saja gabung dengan HIPMI, yu sering-sering berdiskusi, bisa membantu untuk memberikan saran, untuk bagaimana cara win-win solution guna mendapatkan kemudahan berusaha, mana saja yang
harus dilalui, mana saja permodalan yang bisa digunakan,” tuturnya.

Bisa gabung dengan HIPMI minimal punya Nomor Izin Berusaha (NIB), yang pasti usahanya harus riil, perputaran harus jelas dan analisis juga dilaksanakan” ungkap Ricky.

Dikatakan Ricky, Jenis-jenis usaha itu ada Kontruksi, Pengadaan, Outsourcing, Security dan Mediator juga itu termasuk pengusaha,” jelasnya.

Disampaikan Ricky, tahapan wiraswasta ada empat (4) diantaranya, Pedagang (yang melakukan perniagaan/perdagangan guna mendapat laba), Pebisnis (Individu yang menjalankan kegiatan ekonomi), Entreupreneur (yang menciptakan bisnis) dan Invesment (penempatan dana pada satu atau lebih dari satu jenis aset selama periode tertentu, bertujuan mendapat penghasilan atau peningkatan nilai).

“Intinya, saya hadir di parlemen untuk memberikan regulasi-regulasi bagaimana pengusaha untuk menyuarakan suara-suara pengusaha-pengusaha di daerah yang selama ini kita cuma menonton, mudah-mudahan kedepannya bisa berperan aktif dalam pembangunan bidang perekonomian di Purwakarta,” harap Ricky.

Semoga calon pengusaha milenial juga dapat mengenal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diantaranya dapat memberikan perlindungan terhadap konsumen jasa keuangan dan
menjaga stabilitas sistem keuangan.

Diketahui, OJK aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai literasi keuangan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangan mereka secara bijak.

DH/Laela/red

Pos terkait