Mimin Alias Maman Tukang Urut Di Purwakarta Meninggal Di Trotoar Depan Keresidenan Purwakarta

detikhukum.id, – Purwakarta- Pekerjaan menjadi tukang urut banyak yang menunggu dan banyak dikenal mereka yang pernah mendapat bantuannya, demikian pula dengan Mimin alias Maman seorang pria dewasa, ketika sedang duduk tiba-tiba terjatuh ke trotoar depan Gedong Sigrong Keresidenan Provinsi Jawa Barat, di Purwakarta, Minggu (15/09/2024).

Menurut Enur (35) salah seorang pedagang makanan dan minuman setempat yang mengaku sempat melihat jenazah Almarhum setelah orang-orang disana berdatangan melihatnya, kemudian pihak Kepolisian datang.

“Kebetulan disini sedang ada acara hajatan , biasanya dia (Maman) suka mengambil nasi bekas, katanya untuk Ayam. Dari pisik Almarhum sudah terlihat lesu dan pucat,” ungkapnya.

Pedagang lainnya Dede (55) mengaku mendengar Almarhum sekitar satu jam sebelum meninggal sempat mengatakan ingin memelihara Bebek, kemudian bilang pusing, eh tiba-tiba dengar kabar dia meninggal, orangnya baik tidak matok harga, kalau diurut dia, ngasih upahnya seikhlasnya yang diurut ngasih, cuma ya itu kasihan dia hidupnya sendiri,” kata Dede.

Menurutnya, Almarhum rajin, terkenal di Kota Purwakarta, kami mengenal beliau dengan baik, warga Purwakarta asli, lahir di Purwakarta, di kenal banyak orang itu dari berbagai elemen karena sering memakai jasanya untuk di urut ketika ada yang pegal-pegal setelah aktifitas yang melelahkan,” ungkapnya.

“Dalam kesehariannya sering terlihat berjalan di jalanan kota Purwakarta, mulai dari para pedagang, orang rumahan, pegawai swasta, pegawai negeri sipil dan banyak warga lainnya dari berbagai elemen termasuk banyak insan media yang pernah melihatnya di berbagai acara sosialisasi salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta, pastilah tidak asing, dia itu Alumni SMEA Negeri, sebelumnya SMPN 3 Purwakarta,” terangnya.

Kematian pasti untuk semua manusia, hanya soal waktu, selagi ada kebersamaan dalam hidup sudah semestinya saling membangun untuk semakin baik, saling mengingatkan, saling mendukung untuk lebih berkualitas secara manusiawi,” jelas Dede.

Mereka yang sudah nampak letih seperti lansia ini, semoga kedepan lebih diperhatikan agar mendapat kehidupan dengan kenyamanan dan ketenangan layaknya sepuh yang perlu perhatian lebih dari mereka yang masih kuat,” harapnya.

Pasti banyak yang bertanya kedepannya kalau orang biasa ketemu kemudian lama tidak ketemu, karena banyak orang yang sayang dengan keadaannya selama hidup, rajin dan banyak orang terbantu, di pasar rebo, di jalanan kota, di kantor-kantor bahkan banyak rumah yang pernah disinggahinya.

“Karena itu lebih baik di publikasikan semoga di terima amal ibadahnya dan di tempatkan di tempat yang indah, saya pribadi dan pasti banyak orang terkenang, berterimakasih atas jasanya dan mendoakan mendapatkan Surga yang sesungguhnya di alam sana, bagi yang mungkin pernah merasa ada kurang suka dari beliau mohon dimaklumi dan dimaafkan secara lahir dan bathin,” harap pedagang tersebut.

Bagi kami para pedagang beliau itu baik, dengan kekurangan dan kelebihannya kami pasti kehilangan, sebagai sesama manusia kita semua tidak luput dari salah, bagi yang masih hidup semoga dapat bersama saling mendukung untuk kebaikan kedepannya dan kita berharap kiriman doa indah untuk yang sudah meninggalkan kita semua,” pungkas Dede.

DH/Laela/red

Pos terkait