Paham Dan Sadar Realita Yang Harus Ditempuh Dengan Bijaksana Untuk Semua Elemen

detikhukum.id, – Purwakarta- Kualitas Pendidikan yang baik akan terbukti jika yang bersangkutan paham dan sadar akan realita yang harus ditempuh dengan bijaksana untuk kepentingan semua elemen. Demikian disampaikan Lia (55) salah seorang Ibu, warga Purwakarta, di area Situ Buleud kepada media ini, Jum’at (27/09/2024).

Menurut warga tersebut, kabar adanya pihak-pihak yang tega melakukan upaya mengundang harapan untuk mendapat keuntungan, dari situasi dan kondisi warga awam dengan berbagai cara untuk meraih ambisi tanpa berpikir logis dampak kemudian bagi warga masyarakat awam yang sudah banyak terlanjur terbiasa instan.

Dikatakannya, banyak warga awan berharap mendapat bantuan dari sesama manusia yang dikenal melalui digital atau sekedar dari katanya atau informasi dari mulut ke mulut, ada pula karena tontonan langsung yang menyajikan berbagai cerita suka duka atau dilema dengan rencana solusi yang tidak semudah membalik telapak tangan.

Penyampai dan pendengar, siapapun itu harap melakukan sebuah proses dari usaha atau upaya untuk perbaikan, hindari yang dapat merugikan atau kemungkinan yang dapat menimbulkan kekecewaan.

“Sudah semestinya bijak dan adil pada diri sendiri serta orang lain, biarlah ada yang mengatakan ketulusan atau pancingan tergantung yang menilai, yang pasti ada yang berhasil dan tidak berhasil itu biasa dari sebuah tujuan agar tontonan dapat mengambil simpati sesama yang menyaksikan,” ucapnya.

Keinginan atau harapan yang instan setelah melihat dari sebuah tontonan, ada orang lain yang diberi seolah warga lainnya akan diberikan juga dari sesama manusia yang terlihat dermawan, nampaknya saat ini tidak aneh lagi, kedepan harus diberikan pemahaman kepada warga agar tidak perlu lagi berharap seperti dari tontonan atau kabar informasi dari orang lain.

Harus dipikirkan bagaimana jika tidak di beri agar tidak kecewa, jika kita hadir atau datang ke suatu tempat yang menyajikan sebuah tontonan, anggaplah hiburan, senang dengan melihat sesama yang senang karena ada pemberian dari yang dermawan, tidak harus kita mendapat pemberiannya,” katanya.

“Dengan menyaksikan sebuah tontonan, setidaknya kita mengetahui cara seseorang berbagi, mengajak, memberi gambaran atau berusaha, ibarat menyelam sambil minum air, bagaimana kita melihat keadaan sekitar, sekaligus melepas dahaga, bahkan mungkin bisa jadi menghasilkan karya yang dapat menjadi lahan uang kemudian hari, dari berbagai tahapan proses yang dilakukan dalam sebuah kegiatan yang sudah ditonton,” jelasnya.

Silahkan belajar kritis dan bagaimana kita bisa paham dari cara mereka bekerja, ingat terkadang kata yang terangkai indah dalam sebuah kalimat itu, faktanya bisa sesuai bisa juga tidak sesuai, agar kita tidak kecewa, hendaknya kita antisipasi dengan bijak dan menghargai suatu proses yang dilakukan siapapun,” harapnya.

Alangkah bijaknya jika kita tidak terlalu banyak memberi peluang siapapun melakukan sesuatu yang semestinya tidak dilakukan, karena kita harus ingat dan peduli masih banyaknya sesama yang perlu perhatian dan bahkan harusnya lebih di utamakan dengan kondisinya sebagai warga yang berhak menerima bantuan nyata bukan rekayasa.

“Kita hargai bijaknya seseorang memberi tanpa harus demi simpati atau cuan alias uang dari awamnya warga yang mudah terobsesi dengan mudah berharap untung malah rugi, salah satu contoh, jauh-jauh datang dengan harapan bisa seperti yang ditonton, faktanya belum tentu bisa untuk yang berharap tadi, akhirnya rugi waktu dan biaya, harapan tidak sesuai kenyataan mau tidak mau harus diterima,” tandasnya.

Kedermawanan seseorang yang dipertontonkan guna meraih simpati karena yang diperlihatkannya suatu tontonan yang memberikan suatu keuntungan untuk satu dua atau sekelompok orang, melalui media yang dibuat suatu tim untuk mendongkrak antusias warga agar mengenal dan menghampirinya disetiap kesempatan, guna keperluannya dalam suatu momen seperti pemilihan kepala daerah, yang dapat mengundang warga untuk mengetahui tontonan dengan meninggalkan pekerjaannya belum tentu baik atau cocok bagi penonton tersebut.

Bersiaplah untuk tidak merasa rugi dan kecewa setelah melihat suatu tontonan dengan mental yang kuat agar tidak berpengaruh kepada kebahagiaan yang ada, itulah pentingnya selalu eling kepada Allah yang maha segalanya, karena yang pasti bisa menolong kita bukan sesama manusia dan sesama manusia itu pasti ada kurang atau khilap yang dapat menimbulkan kecewa atau bahagia ,” katanya pula.

Dermawan yang memberi kepada satu dua atau sekelompok orang yang terlihat di suatu acara atau layar media apapun tidak selalu bisa memenuhi harapan semua pada saat bersamaan, manusia tidak lepas dari kekurangan, siapapun itu, anggaplah Dermawan itu memberi contoh indahnya berbagi dan kesempatan perbaikan atau meringankan beban untuk sesama yang sedang kesulitan dari kelebihannya Dermawan tadi ,” terang warga tersebut.

“Kita perlu saling mengingatkan kepada siapapun, pentingnya bersyukur dengan nikmat yang ada, mengingatkan pentingnya sabar dan bijaksana dimanapun berada, namun tetap semangat untuk selalu berupaya agar hidup kita lebih berkualitas, itu jelas sudah semestinya demikian,” ungkapnya.

Kita tidak tahu kapan seseorang diberi kesadaran atau pemahaman yang tepat untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, semua milik maha pencipta, kewajiban kita mengingatkan dan menyampaikan agar aman, nyaman, terhindar dari kecewa, buang jauh iri dengki serta harapan sanjungan dan pujian yang tidak membangun suatu peradaban manusia,” kata warga itu dengan senyum khasnya.

Manusia selalu harus bersosial karena faktanya kita makhluk sosial, satu sama lain sudah semestinya saling menyayangi, menghargai, mengasihi dan mendukung untuk maju meraih kesejahteraan yang lebih merata, guna keseimbangan hidup yang lebih nyata dan mampu membuktikan kita maju mendukung peradaban dunia mulai dari diri sendiri, keluarga, tetangga dan lebih luas,” harapnya.

Kita bahagia tidak selalu dengan materi dan kedudukan yang terlihat, hati yang tulus ikhlas bersyukur atas pemberian pencipta segalanya saat ini, harus dijaga dan dikembangkan agar indah dan nyaman terasa dilingkungan manapun kita berada, bersama sesama manusia yang menghargai keberadaan sesamanya, dengan cinta kasih tanpa pamrih.

“Rasa dan rezeki pemberian yang maha kuasa, mari bersama bergandeng tangan nyata sesuai tugas pokok fungsi kita demi meraih peradaban manusia yang kokoh dan tidak mudah di adu domba sampai kapanpun, karena kita ada untuk bersama dalam perdamaian nyata bukan menindas siapapun,” tegasnya.

Kita bisa bahagia dengan kasih sayang bukan adanya rekayasa egois para pemain cerita yang tidak mengindahkan pentingnya bijaksana dengan cinta berkeadilan tanpa pandang bulu, stop mengambil keuntungan dari orang awam yang perlu semangat untuk maju dengan bersih hati dan cara manusiawi,” pungkasnya.

DH/Laela/red

Pos terkait