detikhukum.id, – Purwakarta- Salah seorang warga Tuna Wicara di Purwakarta , Dahlia Karyawati (49) yang akrab dipanggil Lia, tinggal di Kampung Cihideung, Rukun Tetangga (RT) 005 Rukun Warga 003, Kelurahan Ciseureuh, Kecamatan Purwakarta, Jawa Barat, tinggal sendiri di tempat saudaranya termasuk warga sangat kurang mampu, tapi belum pernah mendapat bantuan dari Pemerintah. Hal tersebut disampaikan beberapa warga setempat yang kompak hanya senyum-senyum ketika ditanya siapa namanya, maaf yang disampaikan saja boleh publikasi, kalau nama kami kapan-kapan saja, kata diantaranya sambil terus tersenyum di depan awak media di kampung halamannya, Sabtu (12/10/2024).
Menurutnya, di daerah tempatnya tinggal banyak warga miskin yang belum dapat bantuan, orang yang kaya punya rumah bagus, kerja di Perusahaan dengan gaji besar ada yang dapat bantuan, terus yang ngurus bantuan itu bukan Pak RT, tapi ada kordinator yang harus dibayar setiap kali bantuan turun, kalau lagi tidak punya uang bingung juga, soalnya, mimiknya kelihatan kayanya gimana gitu, adalah rasa tidak enak kalau tidak ngasih uang,” kata warga tersebut
Yang langsung diantar ke rumah warga miskin juga, yakni dari zakat warga kaya setahun sekali, itupun jauh dari cukup dan kalau dapat,” ungkapnya
” Coba saja keliling, tanya warga pasti diantaranya mau ngasih tahu, karena ada juga warga yang sudah sangat kecewa dan tidak percaya lagi dengan janji manis yang katanya pegawai dengan pendidikan tinggi tapi terbukti tidak mampu berbuat adil untuk warganya, terlepas dengan alasan wajar manusia dengan kekurangannya, ah kami mah sudah banyak muak, ada pegawai negara mobilnya plat merah bagus-bagus, kadang juga mereka pakai kendaraan plat hitam miliknya atau ganti plat sudah bukan rasia itu mah, dari dulu suka dengar, tapi adakah mereka rasa malu dengan kami warga miskin yang terlewat dari program pemerintah semestinya,” terangnya.
Jalanan tambah macet, sopir angkutan banyak ngeluh, motor dan mobil semakin banyak, kehidupan mewah banyak terlihat diantara yang miskin atau biasa saja alias kalangan menengah, hiruk pikuk di jalanan nyata diantara yang berjalan dengan kendaraan bagus dan mahal masih ada yang jalan tanpa alas, di tengah hari sedang panas atau dingin karena hujan dijalanan untuk sekedar sesuap nasi, terlebih mereka, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang belum tentu semua paham harus lewat jalan lebih sepi itu fakta sering terlihat, kadang banyak seperti datang dan pergi, ada juga yang menetap di jalanan kota Purwakarta,” ungkapnya
” Kalau aturan yang didengar saat para pegawai kumpul dengan sebutan rapat, yang terdengar kayanya kesan baik, bagus, bijak, tapi faktanya masih ada yang membuat sedih bahkan sekarang marak, bagaimana mereka para pemimpin nanti mempertanggungjawabkan kepada pemilik segalanya, ” tanya warga tersebut.
Seorang mantan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sempat terkenal di Purwakarta, dengan keberaniannya menyampaikan tentang pentingnya penerapan hukum sebagaimana mestinya, Ade Abu Hanipah, kepada media ini menyampaikan, terkait hal tersebut, bisa jadi kurangnya komunikasi atau sosialisasi kepada mereka yang terkait guna pelaksanaan semestinya sesuai harapan dengan tepat sasaran dan pembinaan berkelanjutan serta evaluasi hasilnya terbuka, agar dapat diketahui apa yang kurang, dapat diketahui langkah tepat selanjutnya, yang kemudian bisa diterapkan dalam proses pelaksanaan suatu program.
“Agar hasilnya lebih maksimal, kalau sudah seperti sekarang saatnya kita bangkit lebih keras perbaikan kehidupan dengan bijak untuk semua, bukan untuk segelintir yang berdampak pada kesulitan serta maraknya kebiasaan arogansi yang bisa berkembang pada kekerasan, coba kita perhatikan sekitar kita terdekat dulu, benar tidak apa yang disampaikan, itu makanya buang rasa terhormat dan kuat saat ini karena bukan tidak mungkin selama ini kita kurang kepedulian, jujur deh, kita makhluk sosial satu sama lain adakalanya saling membutuhkan,” pungkasnya.
Hari sebelumnya, Aan, Camat Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, sempat menyampaikan kepada awak media, pihaknya akan cek seputar warga yang belum mendapat bantuan itu, nantikan jawaban berbagai pihak terkait dilapangan, kita ingin kemudian semua senang dengan haknya,” harap Camat.
Semoga ada kejelasan dan upaya perbaikan nyata bukan basa basi sekedar meredam rasa kecewa warga.
DH/Laela/Tim/red