detikhukum.id, – Purwakarta, 16 Oktober 2024 — Program Kebun Bibit Rakyat (KBR) tahun 2024 yang dikelola oleh Kelompok Ciwana Tani di Desa Wanasari, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, kini mulai berjalan. Program yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Rehabilitasi Hutan ini dikelola oleh Balai Pengelolaan DAS Citarum-Ciliwung. Kelompok Ciwana Tani, di bawah kepemimpinan Rusli, juga Ketua Karang Taruna Desa Wanasari, telah ditugaskan sebagai pelaksana program ini dengan target minimal produksi bibit sebanyak 35,000 batang.
Program KBR di Desa Wanasari ini memfokuskan pada distribusi bibit tanaman ke lahan-lahan kritis yang dikelola oleh para petani setempat. Dari total target 35,000 batang, 34,000 di antaranya merupakan bibit Sengon yang akan didistribusikan dan ditanam di lahan seluas 25 hektar. Lahan tersebut terbagi dalam dua blok utama, yakni Blok Pasir Gede dengan luas 10 hektar dan Blok Pasir Kaliki seluas 15 hektar.
Selain bibit Sengon, terdapat pula bibit tanaman buah seperti Durian dan Alpukat masing-masing sebanyak 500 batang, yang disediakan untuk mendukung diversifikasi tanaman di wilayah tersebut. Dengan upaya ini, para petani tidak hanya diajak berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan, tetapi juga diharapkan dapat memperoleh manfaat ekonomi di masa mendatang dari hasil panen buah.
Sebagai Ketua Kelompok Tani sekaligus Ketua Karang Taruna Desa Wanasari, Rusli memiliki peran ganda dalam memobilisasi masyarakat, terutama generasi muda, untuk turut serta dalam kegiatan ini. Di bawah kepemimpinannya, Ciwana Tani aktif melibatkan masyarakat dalam setiap tahapan program, mulai dari pembibitan hingga pendistribusian dan penanaman di lapangan.
Rusli menekankan bahwa program ini bukan hanya tentang penghijauan, tetapi juga bentuk investasi jangka panjang bagi para petani. “Kami berharap program ini tidak hanya memberikan kontribusi pada rehabilitasi lahan kritis di wilayah DAS, tetapi juga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi petani di masa depan, terutama dengan adanya tanaman produktif seperti Durian dan Alpukat,” ujar Rusli.
Kegiatan Kebun Bibit Rakyat ini dipandang sebagai solusi multifungsi yang berkelanjutan. Di satu sisi, program ini bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan lingkungan dengan mengatasi kerusakan lahan kritis. Di sisi lain, program ini juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat melalui penanaman tanaman produktif yang bernilai ekonomi tinggi.
Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, Desa Wanasari diharapkan bisa menjadi model keberhasilan program rehabilitasi hutan berbasis masyarakat yang juga mendukung peningkatan kesejahteraan warga setempat.
Rusli dan Kelompok Ciwana Tani berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam program penghijauan serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam demi masa depan yang lebih baik.
DH/Yadi kusumayadi/red