Oknum Pengamen Di Area Situ Buleud Purwakarta Katakan Pelit Kalau Tidak Di Kasih

detikhukum.id, – Purwakarta- Ramainya pengunjung dari berbagai wilayah di Purwakarta, termasuk dari luar Purwakarta, setiap malam minggu selalu ramai dengan berbagai tingkah pengunjung yang terkadang membuat tidak nyaman, diantaranya oknum pengamen yang katakan pelit dengan mimik muka tidak bersahabat ketika mereka menghampiri menyodorkan pelastik untuk diisi uang sambil berkata dari pada kriminal, ketika tidak diisi uang yang memang ada diantaranya sedang tidak punya uang, dikatakan pengamen itu “berarti Ibu pelit” ini maksudnya apa ko tidak enak mendengarnya. Demikian disampaikan warga setempat diantaranya seorang Ibu berusia lebih setengah Abad ( Nur) kepada media ini, Sabtu malam (16/10/2024).

Menurut Nur, kita para Ibu tidak selalu ada uang, sengaja datang ke Situ Buleud terkadang mengawasi anak-anak dengan siapa, lagi apa, belum tentu lho orang yang datang ke Situ Buleud punya uang, ini fakta ada ko sebuah keluarga di Purwakarta, Jam malam seperti sekarang belum punya beras cukup untuk keluarganya di tempat kontrakan.

Mereka tidak mengeluh, tapi sebaiknya Pemerintah yang ada harusnya mengetahui kalau data penerima bantuan sesungguhnya benar-benar terdata, makanya saya setuju kalau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sekarang ini lagi mengusahakan Peraturan Daerah (Perda) agar kedepan di Purwakarta ada data presisi yang dapat mengetahui kondisi warganya,” jelas Nur.

“Upaya DPRD ini sangat membantu guna tepat sasaran bantuan pemerintah sesuai program, kami berharap pembinaan, perlindungan dan pelayanan yang humanis dan tidak menimbulkan cemburu sosial, sekaligus mengurangi perbuatan tidak pantas seperti para pengamen tadi, banyak ko saksi kalau disampaikan ke pengamen itu kita tidak punya uang, jawabannya berarti Ibu pelit,” ungkapnya prihatin.

Padahal kita dikontrakan saja tidak punya makanan cukup, boro-boro duit, sudah mah kita jalan capek, lapar, dapat perlakuan demikian, pantas tidak pengamen seperti itu di biarkan, kita kerja capek belum tentu hasilnya cukup untuk makan keluarga.

“Uang hasil kerja sudah habis, belum mencukupi sekedar untuk makan, masih lapar dikatakan pelit, ini luar biasa tidak punya hati dan tidak peka kata-kata seperti itu disampaikan kepada Ibu- Ibu tua yang belum tentu sedang ada uang, makanya para petugas terkait silahkan lebih giat lagi bekerja untuk masyarakat sesuai tugas pokok fungsi dan sumpah janji,” terangnya miris, penuh harap perbaikan dalam kekecewaan yang sedang dirasakannya.

DH/Laela/red

Pos terkait