detikhukum.id,- Purwakarta | Jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Purwakarta 2024, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menyampaikan pesan penting kepada para kader NU terkait sikap organisasi dalam menghadapi Pilkada 2024.
Penegasan itu disampaikan oleh Ketua PCNU Kabupaten Purwakarta, KH. Ahmad Anwar Nasihin, bahwa sebagai organisasi NU harus tetap bersikap adil dan netral sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang melarang PCNU mendukung salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati.
“NU secara organisasi harus tetap bersikap adil dan netral. PCNU tidak di perbolehkan oleh AD/ART untuk mendukung salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati. Ini adalah aturan organisasi yang harus kita taati,” tegas Ketua PCNU Kabupaten Purwakarta, KH. Ahmad Anwar Nasihin, pada Selasa 29 Oktober 2024.
Ia menjelaskan, alasan penting di balik sikap netral tersebut. Kenapa NU secara lembaga harus netral, karena NU adalah milik bersama dan milik semua calon. “NU harus menjaga stabilitas politik dan masyarakat demi ketertiban dan keamanan. Kalau NU berpihak, sama saja NU mempekecil dan mempersempit diri,” jelasnya.
Menurutnya, NU adalah organisasi besar dengan kader yang tersebar hingga ke tingkat ranting atau desa, dan telah masuk ke seluruh elemen masyarakat. Kendati demikian, KH Ahmad Anwar Nasihin menekankan, bahwa secara pribadi kader NU dan warga Nahdliyin dipersilahkan mendukung calon sesuai dengan pilihan masing-masing.
Pimpinan Pondok Pesantren Liung Gunung Plered, Kabupaten Purwakarta itu menegaskan, bahwa hak personal setiap warga NU tetap terjaga, baik secara individual maupun berjamaah.
“Silahkan semua kader NU dan warga Nahdliyin mendukung salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati secara personal, tidak perlu takut dalam menghadapi Pilkada. Wulaupun secara organisasi kita tidak diperbolehkan berpihak kepada salah satu calon,” bebernya.
Ia juga menyakinkan, bahwa NU akan terus bersinergi dengan pemimpin terpilih, terlepas siapa nantinya yang akan memimpin Purwakarta. “Jangan takut kita tidak diakui dan tidak bersinergi dengan pemimpin yang akan datang. NU tetap akan bersinergi dengan pemimpin di semua tingkatan,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, KH Ahmad Anwar Nasihin juga menyampaikan pesan kuat kepada para calon pemimpin di Kabupaten Purwakarta.
“Kalau nanti pemimpin di Purwakarta tidak bekerjasama dengan NU, itu sama aja mencederai perjuangan para kiai NU yang istiqamah membina umat di daerah dan pedesaan. Selama ini, NU konsisten bergerak membina masyarakat di bidang keagamaan, dakwah, pendidikan, dan ekonomi. Banyak hal yang sudah dilakukan oleh NU demi kemaslahatan bangsa dan negara,” ungkapnya.
“Siapapun pemimpin terpilih nantinya, NU akan tetap bekerjasama dengan baik dan profesional. Karena NU bukan hanya milik masyarakat, NU adalah aset negara yang sudah banyak berkontribusi besar bagi bangsa dan negara,” imbuhnya.
Kiai Kharismatik ini juga berharap, agar seluruh pasangan calon dapat berkontestasi dengan cara yang sportif dan elegan. Pernyataan ini menjadi penegasan bahwa NU sebagai organisasi besar dengan basis kuat di tengah masyarakat, tetap mengedepankan prinsip indepedensi dalam politik tanpa mengurangi kontribusi bagi kemajuan daerah.
“Silahkan berkontestasi yang baik serta sportif bagi semua calon, silahkan raih simpati warga NU di Kabupaten Purwakarta dengan cara-cara yang elegan dan profesional,” tandasnya.
DH/Raffa Christ Manalu/red