detikhukum.id,- TapTeng | Viralnya pemberitaan di beberapa portal media online, aplikasi TikTok maupun di media sosial (medsos) terkait kericuhan yang terjadi pada forum debat perdana calon bupati dan wakil bupati Tapanuli Tengah (TapTeng), memaksa Penjabat Bupati TapTeng, Dr. Sugeng Riyanta angkat bicara.
Penjabat Bupati Tapanuli Tengah, Dr. Sugeng Riyanta mengatakan, bahwa debat perdana pemilihan kepala daerah (Pilkada) Tapanuli Tengah 2024 telah selesai dilaksanakan.
“Seluruh masyarakat Tapanuli Tengah telah menyaksikan sendiri bagaimana kualitas perilaku, sopan santun, dan kepribadian (attitude) personal para calon,” kata Dr. Sugeng.
Ia mengungkapkan, dalam debat perdana Pilkada yang digelar KPU Tapanuli Tengah tersebut, dirinya menyaksikan langsung penyampaian visi misi, gagasan, dan kecerdasan, serta integritas kedua paslon yang berkontestasi di Pilkada TapTeng 2024.

Sekarang, lanjut Sugeng, tibalah saatnya bagi masyarakat pemilih Tapteng untuk menilai dan menentukan siapa calon bupati yang layak untuk dipilih dan memimpin Kabupaten Tapanuli Tengah ke depan.
“Masa depan Kabupaten Tapanuli Tengah ada ditangan rakyat sendiri. Gunakan hak suaranya pada Pilkada serentak yang akan diselenggarakan pada 27 November 2024 nanti secara bertanggungjawab. Gunakan hati nurani, tolak money politik dan pilihlah calon bupati secara independen tanpa rasa takut terhadap intervensi apapun,” tegasnya.
Sebelumnya diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara menyelenggarakan Debat Publik perdana calon bupati dan wakil bupati Tapteng yang digelar di Aula Pia Hotel Pandan, pada Jumat 8 November 2024 malam.
Sebagaimana dikutip media ini dari laman YouTube KPU Kabupaten Tapanuli Tengah, pada Sabtu 9 November 2024, sebelum acara debat dimulai terjadi insiden saling dorong dari kedua calon bupati. Aksi dorong mendorong antara calon bupati nomor urut 1 Khairul Kiyedi Pasaribu, dan calon bupati nomor urut 2, Masinton Pasaribu setelah para pendukung masing-masing calon yang meneriakkan yel-yel dukungan yang berujung ejekan kepada kedua pasangan calon, menyebabkan terjadinya adu mulut.
Beruntung aparat TNI dan Polri yang berjaga langsung bertindak tegas, membubarkan para pendukung yang terlibat adu mulut dan dorong mendorong untuk mengamankan situasi, dan mengimbau para pendukung masing-masing calon agar tenang dan menghormati forum debat tersebut.
DH/Raffa Christ Manalu/red