detikhukum.id, -Purwakarta- Gelar produk Pengusaha bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat, di Taman Pasanggrahan Padjadjaran, Alun-alun Kiansantang, Purwakarta, dikunjungi Zuraidah, Istri Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purwakarta, Sri Fuji Utami, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Norman Nugraha, beserta istri, mojang Purwakarta dan lainnya, Sabtu (30/11/2024).
Gelar produk itu, nampak dihadiri pula oleh Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Rika Risnawati, pejabat perwakilan Provinsi Jawa Barat, perwakilan Bank Jabar, serta para undangan lain, diantaranya menyaksikan stand-stand yang menawarkan berbagai produk baik kuliner, pakaian, sepatu, alat kecantikan dan banyak lagi produk lainnya, dikunjungi pula oleh banyak warga dari berbagai kalangan masyarakat Purwakarta, tidak sedikit mereka yang tertarik dan membeli produk yang dipasarkan para pengusaha UMKM tersebut.
Dijadikannya Purwakarta sebagai lokasi gelar produk ini, menurut Sekda Purwakarta kepada media ini mengatakan, Dinas UMKM Provinsi mendukung berkembangnya perekonomian daerah, salah satunya Purwakarta, agar bisa berkembang terkait bidang UMKM ini.
“Terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang sudah perhatian untuk mengembangkan UMKM Purwakarta, semangat dan spirit atas kepercayaannya, hari ini kita lakukan Gerakan Pasar Murah (GPM) bersama Dinas Pertanian, Peternakan dan kolaborasi dengan perlengkapan daerah lainnya, bicara sektor UMKM bentuk kolaborasi dan sinergi di Purwakarta,” ungkapnya.
Kita kembangkan pola-pola kemitraan, supaya bisa mendukung UMKM agar bisa masuk pengusaha dengan satu perjanjian tepat, ada komitmen antara pemerintah dan para pengusaha di Purwakarta ini, untuk ikut serta mengembangkan Purwakarta,” harap Sekda termuda di Indonesia tersebut.
Nampak terlihat, ada stand yang menyuguhkan untuk para Wanita agar terlihat indah dan cantik dari pandangan mata kebanyakan, yakni stand yang menawarkan kosmetik, aksesoris, hiasan tulisan ditangan seperti yang diminati oleh Ketua DPRD dan Istri Pj. Bupati, disaksikan mereka yang ada disekitarnya.
Salah satu stand lainnya yang beruntung dikunjungi para pejabat, Ketua DPRD dan anggota DPRD yang hadir, yakni stand pengrajin dan pengusaha pakaian serta kain, juga sepatu bercorak batik. Ketua DPRD, Sri Fuji Utami, yang senang dan membeli batik, kemudian langsung memakainya, dikuti pula oleh Ibu-Ibu yang berselera dengan produk-produk tersebut.
Tidak ketinggalan, ada pula stand yang memasarkan berbagai sayuran dan rempah-rempah segar, menarik para pengunjung untuk melihat dan membelinya termasuk istri Pj. Bupati beserta Ibu-Ibu lainnya, yang tertarik dengan warna dan sehatnya produk yang dipasarkan itu.
Pemangku jabatan penting di Purwakarta, seperti Sekretaris Daerah Purwakarta, Norman Nugraha, berkesempatan pula keliling untuk melihat langsung stand-stand yang menawarkan produknya masing-masing.

Gelar produk dan business matching UMKM naik kelas kali ini, dimeriahkan dengan Bazar UMKM, Bazar Sembako Murah, Klinik UMKM, Demo Produk UMKM dan Perlombaan anak-anak, diikuti oleh 5 Kabupaten/Kota, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang dan Kabupaten Purwakarta.
Diketahui, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Provinsi Jawa Barat, melalui Kepala Dinas Diskuk, Rachmat Taufik Garsadi dalam suatu kesempatan di Bandung, beberapa waktu lalu mengatakan, layanan transaksi digital terutama QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard yang diluncurkan oleh perbankan, sejatinya memudahkan UMKM itu sendiri, utamanya dalam pencatatan transaksi.
Kepala Dinas itu meminta, pengusaha UMKM untuk memaksimalkan layanan pembayaran digital termasuk lewat QRIS, pada setiap transaksi yang dilakukan, untuk perkembangan usaha mereka.
Tercatatnya tiap transaksi yang dilakukan, barang tentu kinerja UMKM akan terlihat dan efeknya peluang industri yang berasal dari kerakyatan itu untuk mengakses pinjaman dari sektor keuangan semakin besar. Data transaksi yang baik akan turut menjadi salah satu tolak ukur perbankan dalam memberikan pinjaman.
Otomatis activity bisa di-record oleh bank sehingga untuk mengajukan kredit akan lebih mudah dan dapat memperbesar potensi belanja konsumen karena dimudahkan, tidak harus lagi membawa uang tunai. Transaksi digital atau cashless menguntungkan bagi UMKM.
Hal tersebut dibenarkan salah seorang pengusaha batik di Purwakarta, Ela Nurlaela Azizah (55) yang standnya sempat di kunjungi rombongan istri pejabat dan ketua DPRD.
“Setuju, karena potensi produk laku jauh lebih besar,” ucapnya.
Transaksi digital berlaku di stand yang memasarkan produknya dalam kegiatan ini. Konsumen dengan transaksi secara digital nampak pula dilakukan pejabat Purwakarta, yang belanja baju batik dalam kesempatan ini.
DH/Laela/red