detikhukum.id,- INDRAMAYU,-Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian(DKPP) Bersama Koperasi Kencana Darma Cendekia (K-KDC) Menggelar Acara Program Rembug Terbuka Brigade Pangan Klaster Desa Cendekia ICMI(Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia) Bersama kita wujudkan swasembada pangan yang diselenggarakan di Aula Nyi Endang Darma Universitas Wiralodra Jl. Ir. H Juanda KM. 03, Karanganyar, Indramayu, Karanganyar, Kec. Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45213 Berjalan Lancar dan sukses,Selasa (10/12/2024).
Acara ini dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Indramayu, para petani milenial, Mahasiswa Universitas Wiralodra, kepala dinas DKPP Drs H. .Sugeng Heryanto M.si , sekda Indramayu ir.H.Aep Surahman , Rektor Universitas Wiralodra Dr Ujang Suratno S.H. M.si , Ketua ICMI orda Indramayu Dr.Ahmad Syadzali M.E.D. , Direktur Eksekutif Indramayu Institute Drs.KH.Syarofin Arba .M.A. , Kepala Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi Sukim Supandi ,S
Sos.MM. , Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Lembang Dr,Tri Hastini SP.M.S., dan penggagas K-KDC serta Ketua Dewan Pakar K-KDC Dr.Marwah Daud Ibrahim juga dewan DPRD Kabupaten indramayu ikut menghadiri juga.
Dalam sambutannya,Rektor Universitas Wiralodra,Dr
Ujang Suratno SH. M.si menyatakan dukungan penuh universitas terhadap program swasembada pangan yang dicanangkan oleh K-KDC ICMI ini.

“Universitas Wiralodra berkomitmen untuk mencetak generasi petani milenial atau petani modern yang siap mendukung program ini” Ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Drs,H Sugeng Heryanto M.si mengungkapkan bahwa Indramayu memiliki lahan pertanian seluas hampir 125.000 hektar dengan produksi gabah mencapai 1,49 juta ton, itupun bisa mengukur dari kondisi cuaca, kabupaten indramayu menjadikannya penghasil gabah atau padi Terbesar di Indonesia.
“Program swasembada pangan ini dianggap krusial dan akan diterapkan di beberapa daerah seperti Cikedung, Lelea, Tukdana, Bangodua, dan Widasari,” terangnya.
Lanjut sambutan dari ketua pakar dewan K-KDC Dr Marwah Daud Ibrahim,Menjelaskan bahwa, “Tujuan dari acara ini untuk berembug dengan pemerintah kabupaten Indramayu bahwa Indramayu akan dijadikan pilot Projek untuk bidang pertanian khususnya untuk menyambut program swasembada pangan yang telah dicanangkan oleh bpk presiden Prabowo Subianto ini. Jadi klo misalkan ada 1.200 hektare, 1.000 hektare itu, bilamana per 5.000 hektare, total 1.000 hektare itu menjadi 1 cluster.
Ya, yang nanti punya ekonomi scale yang diperlukan, berarti masing-masing 15 orang, tapi apa sebenarnya itu?
Kalau misalnya begitu, dari kepala, kadis mereka, yang dianggarkan, apa?
segera kesediaan pangan dikenal jadi perangkat anggur bawang, dinas kritis ada di dinas perangkat pangan dan perangkat anggur bawang.
Bapak-Ibu saya, pada saat bicara di IPB sekarang adalah berbeda dengan tiga tahun lalu.
Dulu ada di dalam perangkat, ada juga di dinas perangkat, ada juga bawang dan perangkat anggur bawang.
Tiga institusi tadi sejak tahun 2021 dihubung menjadi satu dinas.
Namanya dinas perangkat anggur bawang dan perangkat anggur bawang.
Berapa dari pesen-pesen tadi, kalau pakai teman-teman bahasa atsar kurang lebih 209.000 hektare.
55 pesennya di dalam pusat. 45 pesennya di sini.
Kemudian janjinya ini terdiri dari 309 desa, 31 kawasan, 8 kawasan.
sebanyak 149.000 petani. Ini adalah menyebabkan sebuah potensi yang tidak bisa dipakai di dalam Tim distribusi,” Ujar nya.
Pemerintah daerah telah mencetak hampir 1.000 petani milenial pada tahun 2023 dan berharap agar, program ini dapat terus berjalan serta sukses di masa mendatang, dengan mendukung pertanian modern dan menyambut Swasembada pangan pada pemerintahan Prabowo Subianto diwilayah Kabupaten Indramayu
DH/ Thoha /red