detikhukum.id,- Jakarta,Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Rabu malam (29/01/2025) menyebabkan banjir di berbagai wilayah ibu kota, termasuk di Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Banjir yang merendam kawasan tersebut tak hanya menghambat aktivitas warga, tetapi juga meninggalkan tumpukan sampah dalam jumlah besar di sepanjang jalan setelah air surut.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa genangan air yang sempat mencapai pinggang orang dewasa kini telah surut sepenuhnya. Namun, yang kini menjadi perhatian adalah limbah dan sisa-sisa material yang terbawa arus banjir, mulai dari plastik, lumpur, hingga perabotan rumah tangga yang rusak.
Jeky, salah satu warga RT 17 RW 12 Kelurahan Kapuk yang rumahnya terdampak banjir, mengungkapkan kondisi yang dialaminya.
“Saat hujan turun sejak Rabu malam, air mulai masuk ke rumah saya. Di dalam rumah, ketinggian air mencapai paha orang dewasa, sedangkan di luar hampir sepinggang. Sekarang alhamdulillah sudah surut, tapi masalah sampah masih jadi persoalan,” ungkapnya saat ditemui awak media. Kamis, (30/1/2025).
Tumpukan sampah yang menutupi jalan-jalan di kawasan ini dikeluhkan warga karena menimbulkan bau tak sedap dan berpotensi menjadi sumber penyakit. Selain itu, kemacetan yang semula disebabkan oleh genangan air kini semakin parah akibat sampah yang berserakan, mempersempit jalur kendaraan dan mengganggu lalu lintas.
Menanggapi kondisi ini, petugas kebersihan dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat atau yang dikenal sebagai pasukan oranye segera dikerahkan untuk membersihkan sampah yang menumpuk. Dengan menggunakan alat berat dan truk sampah, mereka bekerja sejak pagi untuk mengangkut limbah yang sebagian besar berupa kayu bekas perabotan rumah tangga dan sampah plastik yang terbawa arus banjir.
Salah satu petugas kebersihan yang terlibat dalam proses pembersihan mengatakan bahwa mereka telah berupaya bekerja secepat mungkin agar lingkungan kembali bersih.
“Kami langsung turun ke lokasi sejak pagi, mengangkut sampah dengan beberapa truk. Sampah yang terkumpul sebagian besar dari rumah-rumah warga yang terdampak banjir,” ujarnya.
Sementara itu, pihak kelurahan Kapuk mengimbau warga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan agar tidak terjadi penyumbatan saluran air yang dapat memperparah banjir di kemudian hari. Camat Cengkareng, dalam keterangannya kepada media, menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan dan instansi terkait untuk mempercepat proses normalisasi lingkungan pasca-banjir.
Kejadian ini kembali menjadi pengingat bagi warga Jakarta bahwa sistem drainase yang buruk dan kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan masih menjadi faktor utama yang memperparah dampak banjir di ibu kota.
Dengan datangnya musim hujan, diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat lebih sigap dalam mengantisipasi potensi bencana agar kejadian serupa tidak terus berulang setiap tahunnya.
DH/ Marlon Samuel /red