Ingin Pelajari Program MBG, Para Pemimpin Dunia Surati Presiden Prabowo

detikhukum.id,- Jakarta || Pemimpin dunia dari berbagai negara menyurati pemerintahan Indonesia. Mereka ingin mempelajari pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai sebagai prestasi yang luar biasa bagi pemerintahan Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Prabowo Subianto saat memberi arahan kepada para menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, pada (21/3/2025) pekan lalu.

“Apa pun yang terjadi, ini suatu prestasi yang luar biasa. Saya menerima surat dari pimpinan-pimpinan dunia, mereka bahkan mau belajar dari kita,” kata Prabowo Subianto.

Presiden menyebut, bahwa banyak tujuan kunjungan dari pemimpin dunia ke Indonesia, salah satunya ingin mengetahui lebih dalam mengenai pelaksanaan program makan bergizi gratis.

Menurutnya, meskipun Indonesia tergolong sebagai negara pemula dalam menerapkan pelaksanaan program MBG ke seluruh negeri, tetapi para pemimpin dunia menilai bahwa Indonesia salah satu negara paling serius dalam menerapkan program tersebut ke seluruh provinsi.

“Mereka mengatakan, salah satu yang ingin mereka pelajari dari kita adalah makan bergizi. Padahal kita baru mulai. Mereka menganggap bahwa kita salah satu yang paling serius dan paling besar usaha kita menangani hal ini,” ujarnya.

Lebih lanjut Presiden menyatakan, dalam tiga bulan setelah diluncurkan pada awal 2025, program MBG ini telah menjangkau 38 provinsi di tanah air dengan jumlah 3 juta penerima manfaat.

Namun disisi lain, Prabowo mengaku terusik hatinya setelah tahu cerita dari para orang tua yang anaknya belum merasakan MBG.

“Masalahnya ialah, kalau saya datang ke suatu desa atau tempat, orang tuanya bertanya, ‘Pak kami disini belum terima makan bergizi’. Ini sesuatu yang mengusik hati saya. Mereka dengar di desa sebelah sudah terima MBG, dia dengar di sekolah sebelah sudah, dia belum bisa,” bebernya.

Presiden pun meminta kepala BGN (badan gizi Nasional) beserta jajaran untuk mencari inovasi agar jangkauan MBG dapat lebih cepat, mengingat masyarakat sangat membutuhkan dan mengharapkan menjadi penerima manfaat program tersebut.

“Saya minta ya kepala BGN dan semua jajaran berpikir inovatif dan kreatif. Bagaimana kalau bisa kita percepat? Apa pakai sistem hibrida atau bagaimana? Karena kasihan, rakyat kita sangat membutuhkan serta mengharapkan,” tandasnya.

DH/Raffa Christ Manalu/red

Pos terkait