detikhukum.id, || Bekasi
Proyek pembangunan pemagaran SDN. 01 Desa Setia Laksana. Kecamatan Cabang Bungin Kabupaten Bekasi ,
Provinsi Jawa Barat. mendapat sorotan tajam sejumlah awak media , Masyarakat dan Lemabaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengingat, dalam pelaksanaannya terkesan lamban dan asal – asalan.
Proyek yang dibiyayai menggunakan anggaran penadapan belanja daerah (APBD) Kabupaten dengan nilai kontrak Rp. (197.830.000) ,- tersebut dikerjakan oleh PT. Harian Jaya Indonesia. mengalami keterlambatan signifikan.
Kontrak pekerjaan proyek dimulai pada tanggal 24 Pebruari 2025 dengan batas waktu penyelesaian tanggal 25 April 2025 , namun hingga tanggal 23 April 2025 pagar yang di harapkan dapat selesai sesaui jadwal masih belum Rampung diduga pelaksanaan pekerjaan baru 50 %.
Selain permasalahan saat sejumlah awak media dan LSM. yang menyambang ke lokasi pekerjaan mengungkap dugaan penggunaan matrial yang tidak sesui standar, dengan spesipikasi hal ini dapat mempengaruhi keamanan, terlebih anak anak sekolah ujar Ketum LSM Peduli keadilan (PEKA).
Dengan adanya kondisi tersebut kami meminta Kepada pejabat pemerintah Daerah kabupaten Bekasi untuk mengevaluasi pelaksanaan proyek pemagaran SDN 01 Setia Laksana. penyebab keterlambatan, efektifitas pekerjaan dan menindak tegas oknum pelaksana proyek.
Peroyek ini menjadi perhatian serius terutama karena menggunakan dana dari APBD yang merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat.
Keterlambatan dan dugaan penggunaan material yang tidak sesuai standar bukan hanya beresiko mengurangi manfaat tetapi juga menimbukan bahaya untuk anak anak jika pagar tersebut roboh.
Diduga proyek tersebut di tinggal pekerja ,karena menurut informasi dari mereka para pekerja dan kepala kuli nya dari Awal kerja sudah hampir dua minggu tidak di bayarkan upah nya oleh pihak kontraktor, “bahkan terakhir mereka di situ sudah 2 hari sulit untuk mendapatkan makan.
tolong untuk para penggiat sosial, agar di bantu perjuangkan nasib mereka para kuli atau pekerja proyek SDN 01 Setia Laksana yang sudah di dzolimi oleh pihak kontraktornya.
DH/Mahudin/red
Editor/Subhan beno
