detikhukum.id, || Indramayu, –
Momen haru dan penuh makna mewarnai acara perpisahan siswa siswi kelas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) Assalafiyah Singajaya, JL.Ir. H.Juanda No.Km.4, Desa Singajaya, Kec. Indramayu, Kabupaten Indramayu, Sabtu (07/06/2025). Digelar di halaman madrasah, acara ini menjadi penutup perjalanan enam tahun pendidikan para siswa dengan penuh kesan, tawa, dan air mata.
Acara dimulai dengan pembukaan dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala MI Assalafiyah, Ustadz Saluki, S.Pd.I. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa syukur dan haru atas capaian anak didiknya yang telah menyelesaikan pendidikan di tingkat dasar

“Kami bangga atas kelulusan seluruh siswa. Kami mohon maaf apabila selama mendidik terdapat kekurangan. Semoga anak-anak kami bisa terus melanjutkan pendidikan hingga setinggi-tingginya,” ujar Saluki.
Prosesi pengalungan medali menjadi agenda penting dalam acara ini. Saluki secara langsung mengalungkan medali kelulusan kepada masing-masing siswa. Medali ini bukan sekadar simbol kelulusan, tetapi juga menjadi bentuk apresiasi atas perjuangan dan semangat belajar para siswa selama enam tahun terakhir.
“Jadikan momen ini sebagai pijakan untuk melangkah lebih jauh. Jangan lupakan madrasah ini yang telah menjadi rumah pertama kalian dalam menuntut ilmu,” pesan Saluki usai mengalungkan medali.
Para orang tua yang turut menyaksikan prosesi ini tampak bahagia dan bangga. Banyak yang mengabadikan momen tersebut dengan ponsel mereka, menangkap senyum anak-anak yang mengenakan medali dengan penuh kebanggaan.
Pengalungan medali, acara sebelumnya penampilan berbagai kreasi seni dari siswa-siswi MI Assalafiyah. Ada pembacaan puisi perpisahan, penampilan hadrah, tari-tarian tradisional, serta lagu-lagu bernuansa religius dan nasional.
Penampilan para siswa ini mengundang tepuk tangan meriah dari para hadirin. Karya seni yang ditampilkan mencerminkan pembinaan karakter dan kreativitas yang ditanamkan oleh para guru selama masa pendidikan.
Guru kelas VI, Hamidah, mengatakan bahwa penampilan ini merupakan hasil latihan keras para siswa dalam beberapa pekan terakhir.
“Kami ingin menunjukkan bahwa anak-anak tidak hanya diajarkan ilmu agama dan akademik, tapi juga diberi ruang untuk berekspresi dan bekerja sama dalam tim,” jelas Hamidah.
Puncak acara perpisahan ini ditutup dengan prosesi sungkeman yang menggetarkan hati. Para siswa diarahkan menuju orang tua masing-masing yang duduk di kursi khusus yang telah disediakan di tengah lapangan. Dengan penuh haru, para siswa bersimpuh, mencium tangan, dan memeluk orang tua mereka.
Tangis pecah di hampir seluruh sudut. Baik siswa maupun orang tua tak kuasa menahan air mata. Mereka saling berpelukan dalam momen yang sangat emosional dan membekas di hati.
“Saya sangat terharu melihat anak saya sungkem seperti itu. Ini momen yang tidak akan saya lupakan seumur hidup,” ujar Nur, salah satu wali murid yang hadir.
Para guru dan tamu undangan pun tampak larut dalam suasana. Beberapa guru bahkan ikut menitikkan air mata saat menyaksikan momen ikatan batin yang begitu kuat antara anak dan orang tuanya.
Sebagai penutup, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu guru senior. Semua peserta acara dengan khusyuk menadahkan tangan, memohon keselamatan dan kesuksesan bagi para lulusan dalam melanjutkan perjalanan pendidikan mereka.
Ketua Pembina Yayasan Assalafiiyah, KH Sayuti mengatakan kepada awak media berharap agar siswa-siswi MI Assalafiyah terus membawa nama baik madrasah di mana pun mereka melanjutkan sekolah.
“Bawalah nama baik Assalafiyah. Jadilah pelajar yang berakhlak mulia dan sukses dunia akhirat,” ujar KH Sayuti.
Dengan berakhirnya acara sungkeman dan doa bersama, maka berakhir pula rangkaian perpisahan yang sederhana namun penuh makna tersebut. MI Assalafiyah kembali mencatat jejaknya dalam membina generasi muda dengan penuh cinta, dedikasi, dan nilai-nilai luhur.
DH/Thoha/red