KORIB Bersinergi Dengan UNJ Gelar Sarasehan Bersama Forkompimcam Dan Tokmas Indramayu

detikhukum.id, || Indramayu, –
Komite Rakyat Indramayu Barat (KORIB) bekerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar serasehan bertajuk “Membangun Peradaban Indramayu” di Rumah Makan Kamboja Bali atau Taman Seblak Desa Gabuswetan,Kecamatan Gabuswetan Kabupaten Indramayu, Jumat (11/7/2025).

Acara ini menjadi ruang berbagi gagasan dan visi masa depan, menghadirkan sejumlah tokoh penting. Salah satunya adalah Bendahara Umum PWNU Jawa Barat sekaligus Ketua STIDKI NU Indramayu, Dr. H. Supendi Samian, yang menyampaikan materi bertema “Pencerdasan dan Pendidikan dalam Membangun Peradaban Baru.”

Supendi menegaskan bahwa pencerdasan dan pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun peradaban yang kokoh dan berkelanjutan. Tanpa masyarakat yang sadar, kritis, dan terdidik, peradaban hanya akan berjalan formal tanpa makna.

“Pendidikan bukan hanya soal gelar, tapi membentuk karakter, akhlak, dan integritas. Tanpa pencerdasan, peradaban bisa tampak megah, tapi sejatinya rapuh,” tegas Supendi.

Dalam pemaparannya, Supendi menjabarkan enam pilar utama pembangunan peradaban berbasis pendidikan, yaitu:

  1. Revolusi Pemikiran

Mengajak masyarakat berpikir kritis, terbuka terhadap perubahan, dan menjauhi fanatisme serta budaya instan.

  1. Pendidikan Berbasis Nilai dan Kemandirian

Menanamkan tanggung jawab, kejujuran, cinta tanah air, dan etos belajar yang kuat.

  1. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Mendorong generasi unggul yang berakhlak, adaptif, dan inovatif.

  1. Literasi dan Budaya Baca-Tulis

Menjadikan literasi sebagai budaya masyarakat untuk melahirkan logika dan tradisi berpikir yang sehat.

  1. Pendidikan Inklusif dan Akses Merata

Menjangkau semua kalangan tanpa diskriminasi, dengan pesantren dan komunitas sebagai motor perubahan.

  1. Pembinaan Generasi Muda

Membekali pemuda dengan keimanan, kebangsaan, serta kecakapan hidup sebagai pewaris peradaban.

Sementara Ketua Pelaksana kegiatan, H. Sona Susanto, menyampaikan bahwa serasehan ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi juga ajang silaturahmi lintas elemen untuk menyatukan arah pembangunan peradaban Indramayu.

“Kami sengaja menggelar kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi sekaligus menggali pemikiran tokoh-tokoh lintas elemen demi merumuskan arah peradaban baru di Indramayu,” ujar H. Sona.

Ia berharap semangat dari kegiatan ini dapat menjadi energi baru dalam membangun gerakan kolektif yang berpijak pada nilai, ilmu, dan kolaborasi antar elemen masyarakat.

Serasehan ini dihadiri oleh berbagai tokoh lintas sektor seperti H. Dalam dari Fraksi PKB DPRD Indramayu, Dr. KH. Luthfi Haras selaku Ketua Al-Wasliyah Indramayu, Arpani dari LSM Revoluasi, Kiki dari Gardu Prabowo, Rustono selaku Ketua Aliansi TNI Kabupaten Indramayu, dan Edi Ruswandi dari Kadin Nasional.

Turut hadir pula unsur pemerintahan seperti Plt Camat Gabuswetan yang mewakili Wakil Bupati, Kapolsek Gabuswetan, perwakilan Dinas Pendidikan, serta Korcam, Korib, dan sekretaris desa se-Indramayu Barat.

Kehadiran lintas elemen ini menegaskan bahwa membangun peradaban tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan melalui sinergi, kolaborasi, dan komitmen bersama untuk Indramayu yang lebih bermartabat.

DH/Thoha/red

Pos terkait