detikhukum.id,- Bali — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melaksanakan kegiatan sosialisasi Peraturan BNPT Nomor 3 Tahun 2020 serta asesmen sistem pengamanan di Pelabuhan Benoa, Bali. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mitigasi terhadap ancaman terorisme di objek vital nasional, khususnya pelabuhan sebagai gerbang masuknya wisatawan dan barang ke wilayah Indonesia.
Kepala BNPT, Komjen Pol. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., menjelaskan bahwa kegiatan asesmen ini merupakan bagian dari pelaksanaan Peraturan BNPT tentang perlindungan dan peningkatan sarana prasarana objek vital nasional. dirinya menyatakan bahwa sistem pengamanan di Pelabuhan Benoa telah memenuhi standar minimum dalam menghadapi potensi ancaman terorisme.
“Hari ini konteksnya adalah sosialisasi asesmen terhadap Peraturan BNPT tentang perlindungan dan peningkatkan sarpras (sarana prasarana) objek vital, dalam hal ini Pelindo, dimana wilayah Pelindo ini memenuhi standar minimum tentang ancaman keamanan terorisme” ujar Kepala BNPT saat melakukan site visit di Benoa Cruise Ship Terminal, Bali pada Selasa (29/07/2025).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini juga menjadi bentuk konkret dari amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, yang menekankan pentingnya pencegahan melalui kesiapsiagaan nasional. BNPT berkomitmen untuk menjalankan regulasi ini secara sistematis dan berkelanjutan.
“Kita melaksanakan amanat daripada Undang-Undang No. 5 Tahun 2018 tentang pemerintah wajib melakukan pencegahan yaitu melalui kesiapsiagaan nasional,” tegasnya.
Kepala BNPT juga menekankan bahwa keamanan Bali sebagai destinasi pariwisata internasional merupakan tanggung jawab bersama, baik aparat maupun masyarakat. Menjaga suasana kondusif di Bali sangat penting demi kelangsungan sektor pariwisata dan ekonomi nasional.
“Bali kan daerah pariwisata dan kebanggaan Indonesia, nah kewajiban kita disamping sebagai warga negara dan juga aparat harus terus menjaga suasana kondusif di Bali ini. Sehingga pariwisata dan ekonomi tidak terganggu dengan adanya ancaman terorisme. Sehingga ke depan Bali terus aman dan nyaman,” jelas Eddy Hartono.
Menanggapi pelaksanaan asesmen ini, Executive Director 3 Regional 3 PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Daru Wicaksono Julianto, menyampaikan apresiasi atas langkah BNPT dalam memperkuat keamanan pelabuhan, mengingat peran strategis pelabuhan sebagai pintu masuk wisatawan mancanegara.
“Ini tentunya merupakan suatu upaya berkelanjutan dari BNPT untuk terus meningkatkan sistem keamanan pelabuhan, kaitannya dengan kedatangan pintu gerbang untuk turis mancanegara,” jelasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda dan pemangku kepentingan strategis di wilayah Bali, antara lain Panglima Komando Daerah Militer IX Udayana, Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto, S.H., M.H.; Kepala Kepolisian Daerah Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.H., S.IK., M.Si.; Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Denpasar, Kolonel Laut Cokorda Gede Parta Pemayun, S.H., M.Sc., M.Tr.Hanla; serta perwakilan dari instansi pelabuhan, perhubungan, kelautan, dan kepolisian daerah lainnya.
Melalui kegiatan ini, BNPT berharap kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta dapat terus diperkuat guna mewujudkan sistem keamanan nasional yang adaptif, terintegrasi, dan mampu menjawab tantangan ancaman terorisme secara menyeluruh.
DH/ Gusdin /red