NGO Indonesia dan Malaysia Bersatu Selamatkan Palestina: Bantuan Kemanusiaan Jadi Garda Terdepan di Tengah Gempuran Israel!

detikhukum.id,- Jakarta, UMJ – Di tengah nestapa yang mendera Gaza akibat agresi brutal Israel, secercah harapan muncul dari kolaborasi erat antara Organisasi Non-Pemerintah (NGO) Indonesia dan Malaysia. Bantuan kemanusiaan yang mereka salurkan bukan hanya sekadar uluran tangan, melainkan garda terdepan dalam menyelamatkan nyawa dan meringankan penderitaan rakyat Palestina yang kelaparan dan kehilangan tempat tinggal.

Seruan untuk meningkatkan dan memperluas peran NGO ini menggema dalam diskusi terbatas di Laboratorium Ilmu Politik, FISIP UMJ, Senin (8/9). Dr. Ferooze Ali dari Universitas Sultan Zainal Abidin Terengganu, Malaysia, menekankan pentingnya profesionalisme NGO agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dan efektif.

“NGO perlu berbenah diri dengan meningkatkan profesionalismenya melalui pelatihan yang kuat agar mampu melaksanakan misinya,” tegas Dr. Ferooze Ali dalam diskusi yang diselenggarakan atas kerjasama Laboratorium Ilmu Politik UMJ dan Asia Middle East Center for Research and Dialogue (AMEC-Malaysia).

Senada dengan Dr. Ferooze Ali, Dosen Prodi Ilmu Politik FISIP UMJ, Hamka MSi, yang memimpin penelitian mengenai bantuan kemanusiaan Muhammadiyah ke Gaza, menjelaskan bahwa Muhammadiyah telah banyak melakukan kegiatan bantuan kemanusiaan sejak konflik 7 Oktober 2023 dan terus berlanjut hingga saat ini.

“Bantuan NGO merupakan elemen penting dalam menjaga keselamatan bangsa Palestina, terutama ketika serangan Israel terus mentargetkan anak-anak, perempuan, dan masyarakat yang sudah kelaparan,” ujar Hamka.

Transparansi dan Kolaborasi: Kunci Efektivitas Bantuan

Selain profesionalisme, transparansi dan kolaborasi antar-NGO juga menjadi sorotan utama dalam diskusi tersebut. Dr. Ferooze Ali menekankan perlunya transparansi dalam pemberian bantuan agar publik dapat mengetahui dan menilai pertanggungjawaban NGO. Sementara itu, Hamka MSi menyoroti pentingnya kolaborasi antar-NGO agar bantuan yang diberikan tidak tumpang tindih dan tepat sasaran.

Muhammadiyah: Garda Terdepan Diplomasi Kemanusiaan Indonesia

Dalam kajiannya, Hamka menemukan bahwa Muhammadiyah memainkan peran strategis dalam diplomasi kemanusiaan Indonesia terkait konflik Israel-Palestina. Muhammadiyah memperkuat upaya diplomasi melalui misi kemanusiaan dan pengiriman bantuan ke Gaza, sehingga memperkuat citra Indonesia di mata dunia sebagai aktor non-negara yang aktif dalam program kemanusiaan.

Angka Fantastis: Bukti Nyata Kepedulian

Laporan menunjukkan bahwa bantuan NGO Malaysia di bawah koordinasi Humanitarian Trust Fund for Palestine (AAKRP) mencapai 99 juta Ringgit atau sekitar Rp 383,4 milyar dari tahun 2020 hingga 2023. Sementara itu, Muhammadiyah telah menyalurkan dana sebesar Rp 40 milyar untuk Palestina dalam dua periode.

Selain Muhammadiyah, NGO di Indonesia yang aktif memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza antara lain Dompet Dhuafa, Aqsha Working Group, Maemuna Center Indonesia, dan MER-C.

Di tengah gempuran Israel yang tak kunjung usai, bantuan kemanusiaan dari NGO Indonesia dan Malaysia menjadi oase di padang pasir yang gersang. Mereka adalah pahlawan kemanusiaan yang berjuang tanpa lelah untuk menyelamatkan Palestina dari jurang kehancuran.

DH/Yoshi Rogerts Vance/red

Pos terkait