detikhukum.id | Purwakarta || Kabar membanggakan datang dari Kabupaten Purwakarta. Pada tahun ini, Purwakarta meraih penghargaan sebagai Kabupaten dengan keberhasilan pengobatan Tuberkulosis (TBC) pada Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) Swasta terbaik di Jawa Barat. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, sebagai apresiasi atas kerja keras Purwakarta dalam menanggulangi TBC.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, dr. Asep Saepudin, MH. Kes, menyampaikan rasa bangganya atas prestasi ini. Ia menjelaskan bahwa penghargaan untuk kategori ini merupakan yang pertama bagi Purwakarta, setelah sebelumnya meraih penghargaan untuk kategori PPM (Public Privat Mix) terbaik.
“Alhamdulillah, Purwakarta dinobatkan sebagai yang terbaik di Jawa Barat dalam pengobatan TBC pada fasilitas kesehatan swasta,” ujar dr. Asep, pada Kamis, 16 Oktober 2025.
Menurutnya, TBC masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Keberhasilan Purwakarta ini dinilai berdasarkan beberapa indikator penting, antara lain: tingginya angka kesembuhan pasien TBC, banyaknya kasus baru TBC yang berhasil ditemukan dan ditangani, serta tingkat kepatuhan pasien TBC dalam menjalani pengobatan.
“Jumlah pasien TBC saat ini tercatat sebanyak 3.813 kasus, dengan angka keberhasilan pengobatan mencapai 82 persen. Keberhasilan ini didukung oleh strategi yang tepat, ketersediaan obat yang memadai, dan kerjasama yang baik antar berbagai pihak,” jelasnya.
Peran fasilitas kesehatan swasta yang berkualitas juga dinilai sangat membantu dalam upaya penanggulangan TBC di Purwakarta. Kerjasama yang terjalin antara fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta memastikan masyarakat memiliki akses yang mudah dan berkualitas untuk pemeriksaan serta pengobatan TBC.
“Saat ini, terdapat 30 fasyankes swasta yang aktif memberikan layanan pengobatan TBC, terdiri dari 10 Rumah Sakit, 18 Klinik, dan 2 TPMD (Tempat Praktik Mandiri Dokter),” terangnya.
Lebih lanjut, dr. Asep menjelaskan, strategi penanggulangan TBC yang diterapkan di Purwakarta, antara lain:
- Penguatan komitmen dan kepemimpinan Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam mendukung percepatan eliminasi TBC, yang diwujudkan melalui penerbitan Perda TB-HIV, Perbup penanggulangan TBC, SK Tim DPPM TBC, SK Tim KOPI TB, dan SK Tim TP2TBC.
- Peningkatan akses layanan TBC yang bermutu dan berpihak pada pasien.
- Optimalisasi upaya promosi, pencegahan TBC, dan pengendalian infeksi.
- Pemanfaatan hasil riset dan teknologi dalam penanggulangan TBC.
- Skrining, diagnosis, dan tatalaksana TBC yang efektif.
- Peningkatan peran serta komunitas, mitra, dan multisektor dalam eliminasi TBC.
- Penguatan manajemen program melalui penguatan sistem kesehatan.
Data terkait pengobatan TBC dan fasilitas kesehatan swasta dikumpulkan secara berkala dalam laporan kesehatan yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan, pemerintah daerah, dan lembaga terkait. Data ini digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi program dan merencanakan perbaikan di masa depan.
“Penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi kami di Dinas Kesehatan dan seluruh Fasyankes Swasta untuk terus berjuang melawan TBC di Purwakarta,” kata dr. Asep.
“Purwakarta siap menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan Indonesia yang bebas dari TBC,” tandasnya.
DH/Raffa Christ Manalu/red






