detikhukum, Id, – || Medan.
Pada, 23 Oktober 2025. Janji-janji kampanye Wali Kota Medan, terutama terkait penciptaan 50.000 lapangan kerja baru, serta penyediaan biaya pendidikan dan kesehatan gratis bagi masyarakat, kini menjadi sorotan utama. Masyarakat dan sejumlah pihak mendesak Wali Kota untuk segera menunjukkan bukti konkret dan progres signifikan dari program-program unggulan tersebut.
Evaluasi Program Unggulan
Meskipun Pemerintah Kota (Pemkot) Medan telah berulang kali menegaskan komitmennya terhadap kesejahteraan rakyat, evaluasi terhadap realisasi janji-janji tersebut masih menjadi pekerjaan rumah besar.
1. Lapangan Kerja 50.000
Program penciptaan 50.000 lapangan kerja menjadi salah satu harapan terbesar warga Medan, terutama para pemuda di tengah tingginya angka pengangguran. Hingga saat ini, ” Papar Zuzu Ritonga”, selaku Tokoh Pemuda kota Medan, publik masih menantikan data dan skema yang jelas mengenai bagaimana target ambisius ini akan dicapai, sektor-sektor mana yang menjadi fokus, dan berapa banyak serapan tenaga kerja yang telah terealisasi secara riil.
Tantangan: Pemkot diharapkan tidak hanya fokus pada statistik, tetapi juga pada kualitas dan keberlanjutan lapangan kerja yang tercipta.
Harapan: Diperlukan terobosan dalam memacu investasi, mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta pelatihan vokasi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
2. Layanan Kesehatan Gratis
Program kesehatan gratis, yang seringkali diwujudkan melalui skema Universal Health Coverage (UHC) atau pemeriksaan kesehatan gratis, dilaporkan sudah menjangkau jutaan penerima manfaat. Namun, isu seputar kualitas layanan, kecepatan penanganan, dan ketersediaan fasilitas di Puskesmas dan RSUD masih menjadi keluhan masyarakat di tingkat akar rumput.
Progres: Pemkot terus berupaya meningkatkan kualitas program UHC dan layanan kesehatan.
Isu: Masyarakat mendesak agar implementasi di lapangan tidak mempersulit warga, serta memastikan semua warga, khususnya keluarga miskin, mendapat akses penuh tanpa hambatan birokrasi.
3. Pendidikan Gratis
Janji pendidikan gratis merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Medan. Program ini mencakup pembebasan biaya pendidikan, mulai dari tingkat SD hingga SMP, sesuai dengan ketentuan pemerintah daerah.
Fokus: Upaya Pemkot harus memastikan bahwa “gratis” benar-benar berarti tidak ada pungutan liar atau biaya tersembunyi, sehingga tidak ada anak putus sekolah karena kendala biaya.
Kualitas: Selain pembebasan biaya, perbaikan infrastruktur sekolah dan peningkatan mutu guru juga harus menjadi prioritas agar pendidikan gratis selaras dengan pendidikan berkualitas.
Desakan dan Tindak Lanjut
Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan dan pengamat kebijakan publik mendesak Wali Kota agar segera melakukan evaluasi menyeluruh dan mempercepat realisasi janji-janji tersebut. Transparansi data mengenai pencapaian, khususnya untuk lapangan kerja, dinilai krusial untuk menjaga kepercayaan publik.
”Masyarakat tidak butuh janji di atas kertas, mereka butuh pekerjaan, mereka butuh layanan kesehatan yang tidak ditolak, dan mereka butuh anak-anaknya sekolah tanpa dipungut biaya,” ujar seorang aktivis kota.
Wali Kota diharapkan dapat memberikan pernyataan resmi yang detail mengenai progres terkini, hambatan yang dihadapi, dan langkah strategis yang akan diambil untuk memastikan janji-janji tersebut terpenuhi sebelum masa jabatannya berakhir ungkap “Zuzu Ritonga” pada awak media.
DH / Muhammad Riski Pane /red
Zuzu Ritonga Dukung Wali Kota Medan Laksanakan 50.000 Lapangan Kerja, Pendidikan, dan Kesehatan Gratis.






