detikhukum.id, || Jakarta – Sebagai bagian dari komitmennya dalam mendorong pertumbuhan dan pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), BRI Region 6/Jakarta 1 turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ACCES (Access to Capital, Collaboration, Empowerment, and Scale Up) yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia (KemenKopUKM RI) di Hotel The Westin Jakarta.
Kegiatan ini menjadi wadah strategis bagi para pelaku UMKM, lembaga keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk saling berkolaborasi dan berbagi pengetahuan dalam memperluas akses pembiayaan serta memperkuat ekosistem UMKM di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, BRI Region 6/Jakarta 1 membuka booth layanan perbankan yang menampilkan berbagai solusi finansial unggulan BRI bagi pelaku UMKM, mulai dari produk pembiayaan, digital banking, hingga layanan konsultasi bisnis.
Booth BRI mendapat perhatian besar dari para peserta dan tamu undangan karena menampilkan beragam program inovatif yang mendukung transformasi bisnis UMKM ke arah digital. Menariknya, Bapak Henry Manalu, selaku Regional SME Banking Head BRI Region 6/Jakarta 1, turut hadir sebagai salah satu pembicara (narasumber) dalam sesi diskusi panel.
Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha dalam memperkuat ekosistem pembiayaan UMKM yang berkelanjutan. “BRI senantiasa hadir untuk mendukung UMKM naik kelas melalui akses pembiayaan yang mudah, pendampingan berkelanjutan, serta digitalisasi layanan yang memudahkan pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya,” ujar Henry Manalu.
Partisipasi BRI Region 6/Jakarta 1 dalam kegiatan ACCES ini sejalan dengan visi BRI untuk menjadi “The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia” serta komitmen perusahaan dalam “Memberi Makna Indonesia” melalui pemberdayaan sektor UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
Melalui ajang ini, BRI kembali menegaskan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan mendukung terciptanya inklusi keuangan di seluruh pelosok negeri.
DH/Sulaeman/red






