detikhukum,id. ||Sibolga. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Cendekia Muda Muslim Indonesia (DPD CMMI) Sibolga Tap-Teng, Anggiat Marito, angkat bicara terkait tragedi pengeroyokan yang terjadi di kawasan Masjid Agung Sibolga pada akhir pekan lalu. Dalam pernyataannya, Anggiat menyampaikan rasa prihatin dan mengecam keras tindakan kekerasan yang mencoreng nilai-nilai kemanusiaan serta kesucian rumah ibadah.
“Masjid seharusnya menjadi tempat kedamaian, bukan arena pertikaian. Tindakan pengeroyokan yang terjadi sangat kami sesalkan dan tidak dapat dibenarkan dalam bentuk apa pun,” ujar Anggiat dalam keterangan resminya, Selasa (4/11).
Anggiat mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut dan menindak tegas para pelaku sesuai hukum yang berlaku. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memperkeruh suasana.
“Kami mengimbau seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menahan diri dan mempercayakan penyelesaian kasus ini kepada aparat hukum. Mari kita jaga persaudaraan dan kedamaian di Kota Sibolga,” tambahnya.
Sebagai organisasi kepemudaan yang mengedepankan nilai-nilai intelektual dan spiritual, CMMI berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam menjaga harmoni sosial serta menjadi jembatan dialog antarwarga. Anggiat menegaskan bahwa kekerasan hanya akan menimbulkan luka dan perpecahan, sementara jalan damai adalah solusi yang paling bermartabat.
“Kita semua bersaudara. Jangan biarkan amarah sesaat merusak persatuan yang telah lama kita bangun,” tutup Anggiat Marito.
Peristiwa pengeroyokan di Masjid Agung Sibolga ini tengah menjadi perhatian publik. Aparat kepolisian dilaporkan telah melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap motif di balik kejadian tragis tersebut.
Dh / Muhammad Riski Pane / Red
“CMMI Minta Usut Tuntas Pengeroyokan di Masjid Agung Sibolga, Tegaskan Tolak Kekerasan”
											
									





