detikhukum.id, || Indramayu –
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu menggelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi dan simulasi tanggap darurat di halaman kantor BPBD Jl. Pahlawan No.62/A, Kelurahan Lemahmekar, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Rabu (12/11/2025).
Kegiatan ini digelar untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh unsur, penanggulangan bencana menghadapi potensi banjir dan longsor akibat cuaca ekstrem.
Asisten Daerah (Asda) II Drs. Aan Hendrajana, M.M.Si., bertindak sebagai inspektur upacara, memimpin apel dengan memberikan arahan penting terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.
Komandan upacara, Kapten Infanteri Dadang Iskandar, memastikan jalannya upacara berlangsung tertib dan terorganisir.

Acara dihadiri oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat, Teten Ali Mulku, yang ikut memonitor jalannya apel sekaligus memberikan dorongan bagi petugas dan relawan di lapangan. Apel siaga ini melibatkan sinergi dari berbagai instansi, antara lain TNI/Polri, BPBD, Satpol PP, Damkar, dan relawan Tagana.
Rangkaian Kegiatan Simulasi Tangkap Darurat Setelah upacara, seluruh peserta mengikuti simulasi tanggap darurat yang mensimulasikan penanganan bencana banjir dan longsor.
Simulasi dimulai dengan skenario hujan deras yang mengakibatkan sungai meluap dan beberapa titik longsor.
Tim Damkar dan Satpol PP melakukan evakuasi cepat terhadap warga terdampak dengan menggunakan perahu karet dan peralatan penyelamatan.
Relawan Tagana membantu memberikan pertolongan pertama dan mendirikan pos tanggap darurat. TNI/Polri mengamankan lokasi agar proses evakuasi berjalan lancar dan tertib, BPBD memonitor situasi secara real-time dan mengkoordinasikan distribusi bantuan logistik.
Selain praktik di lapangan, Drs. Aan Hendrajana dalam arahannya menekankan pentingnya komunikasi yang efektif antar lembaga serta kesiapan sumber daya manusia dan sarana prasarana. Ia juga meminta agar seluruh elemen senantiasa meningkatkan latihan secara berkala sesuai dinamika bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat, Teten Ali Mulku, menambahkan bahwa simulasi ini menjadi tolak ukur kesiapsiagaan daerah, sekaligus meningkatkan sinergi agar respons cepat dan tepat dapat dilakukan saat bencana sebenarnya terjadi.
,” Kegiatan ini tak hanya mendidik petugas dan relawan, tapi juga menjadi ajang pembelajaran bagi masyarakat setempat agar lebih waspada dan memahami prosedur keselamatan saat menghadapi bencana hidrometeorologi,” Ujarnya.
DH/Thoha/red






