Warga Purwakarta Sedang Miskin Dan Sakit Dengan Enam Anaknya Tinggal Di Rumah Bocor

detikhukum.id, – Purwakarta- Neng Yeni Suminar (28) seorang Ibu muda, warga Purwakarta yang sedang miskin dan sakit, terpaksa istirahat sementara dengan jari-jari tangan kanannya nampak membengkak, tinggal di rumah bocor orang tuanya, wilayah Purnawarman Barat, Purwakarta, dengan enam-anaknya yang masih kecil-kecil, diantaranya paling besar biasa dipanggil Zidan, sudah sekolah di SMP Negeri 6 kelas satu, terpaksa tidak masuk sudah sekitar dua Minggu, karena tidak punya ongkos pulang pergi sekolah, akhirnya terpaksa tidak sekolah dan memilih membantu Ibu dan adik-adiknya, diantaranya masih bayi. Hal tersebut diakui Neng Yeni Suminar di kediaman orang tuanya, Kamis (12/09/2024).

Ujang (70) Ayah Kandung dari Ibu muda Neng Yeni Suminar ini sehari-hari mencari rongsokan dalam mencari nafkah, Ibu Kandungnya Yati Nuryati (65) dalam keseharian berjualan di kantin Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Purwakarta, tidak jauh dari tempat tinggalnya di Purnawarman Barat, Kelurahan Sindangkasih, Kabupaten Purwakarta.

Yati membenarkan anaknya sedang sakit, kini tinggal bersamanya bersama cucu-cucunya karena ayah mereka Cahyana (29) juga sedang sakit dan harus di operasi di bagian kaki, kini dalam perawatan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih Purwakarta,” ungkapnya.

Menurut Yati, kenapa keluarga anaknya harus diboyong ke tempat tinggalnya, karena sekedar untuk mengurus bayi saja sekarang perlu bantuan, setiap hari untuk memandikan dilakukan neneknya, ya mau bagaimana lagi, yang penting keluarga kompak saling membantu,” harapnya.

“Untuk keperluan sehari-hari saat ini mengharapkan dari hasil jualan nasi dan ikan serta sayur di kantin, sementara kantin sekarang itu sepi, pegawai Dinas PU Bina Marga sekarang mah makannya banyak keluar, saya pasrah namanya usaha penghasilan tidak menentu, yang penting berupaya untuk bisa makan minum sehari-hari keluarga di rumah yang suka bocor sana sininya kalau hujan,” ungkapnya

Keluarga Neng Yeni S. bersama suaminya Cahyana, berikut anak-anaknya sebelum tinggal dengan Ujang dan Yati (Orang tua Neng Yeni S) dulunya tinggal di rumah kontrakan di Kampung Cipicung RT. 002 RW. 007 Kelurahan Tegalmunjul, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta.

“Sebelum sakit, suami Neng Yeni (Cahyana) bekerja sebagai tukang parkir di sisi niaga, wilayah Munjul,” ungkap Yati

Warga Purwakarta yang sedang kesulitan seperti keluarga Neng Yeni ini di wilayah kota Purwakarta saja dengan aneka ragam kondisi masih sering ditemukan, bukan tidak ada empati dan keinginan membantu dari sesamanya, tapi nampaknya update data perkembangan warga sekitarnya terbaru dari petugas terkait masih kurang.

Masih banyak pula pihak RT dan RW tidak mengenal benar-benar perkembangan warganya dengan kesibukan dan berbagai alasan lainnya, kurangnya peduli nyata antar tetangga masih sangat jelas, terlebih berhadapan dengan warga yang banyak diam, terlepas dari rasa malu dan sungkan, pengawasan dari pemerintahan dilapangan sangat kurang, miris di era yang saat ini sudah canggih sejalan perkembangan digital yang sangat pesat di negara kita.

Perlu kesadaran semua pihak untuk berjuang agar kesejahteraan lebih merata, perlu diyakini dengan sejahtera lebih merata, selain meminimalisir kesenjangan sosial yang dapat menimbulkan keresahan banyak pihak juga dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan bersama.

Hidup ini sementara, kita semua terbatas dalam banyak hal, jika tidak bersama berjuang untuk sadar pentingnya berbagi, baik berbagi ilmu, berbagi rezeki, berbagi informasi positif, berbagi kebahagiaan yang manusiawi dan berbagai berbagi yang sesuai norma etika kemanusiaan lainnya akan membuahkan hasil lebih berkualitasnya kehidupan berkeluarga, bertetangga, berbangsa dan bernegara, dapat mendukung perdamaian dunia, dimulai dari lingkungan yang terdekat yakni keluarga dan tetangga.

DH/Laela/red

Pos terkait