detikhukum.id, – Purwakarta- Calon Wakil Bupati Purwakarta, Abang Ijo Hapidin, hadir memenuhi undangan dan bertatap muka langsung, bersilaturahmi, menyapa warga yang antri dengan senang hati, untuk bersalaman bahkan diantaranya bergantian berphoto di Parakan Lima, Sukatani, Purwakarta, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam 1446 Hijriah / 2024 Masehi, menghadirkan penceramah Ust. Muhsin Mubarok S. Pd yang berkesempatan menyampaikan tausiyahnya di kediaman Asep Abdullah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Purwakarta, Selasa malam (8/10/2024) hingga dini hari, Rabu (9/10/2024).
Abang Ijo Hapidin, berpasangan dengan calon Bupati Saepul Bahri Binzein di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Purwakarta mendatang, tren di sebut ZeinJo, tidak diragukan lagi kesiapan keduanya, untuk maju sebagai salah satu pasangan yang siap berkontestasi di ajang pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tersebut.
Dikesempatan itu, Abang Ijo nampak semangat dengan menebar senyum khasnya, meraih simpati warga yang menyambutnya, bersalaman dan berphoto bersamanya itu, nampak tidak pandang bulu melayani para warga tersebut, setia dan siap dibidik kamera bersama warga yang bergantian menghampirinya dengan senang hati.
Pria dan Wanita dari berbagai usia yang ada di acara itu, semangat mengikuti acara sampai selesai, tidak henti-hentinya selalu serempak setiap kali para penceramah menyebut nama Nabi Muhammad, mereka kompak meneruskan dengan mengatakan Shalallahu Alaihi Wassalam.
Penceramah lainnya dalam acara itu, KH. Asep Saipul Milah mengatakan, manusia yang paling mulia-mulianya itu adalah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, yang sangat sabar dan sangat menyayangi umatnya, keteladanannya harus dicontoh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari, guna mendapatkan Ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Sholawat atau doa dan pujian kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam sebagai bentuk ibadah dan ungkapan rasa cinta dan penghormatan, disampaikan bersama-sama menambah khusus dalam menimba ilmu dikesempatan yang berharga dan mulia untuk umat Islam itu, kepiawaian para penceramah menyampaikan ilmu melalui tausyiahnya mampu menghilangkan rasa ngantuk dan tetap semangat mengikuti acara sampai selesai dini hari.
DH/Laela/red






