detikhukum.id, || Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) terjadi di Desa Nauru, Kecamatan Tibawa, Gorontalo, pada Kamis, 22 Mei 2025, pukul 21.45 WIB. Diduga akibat rem blong, sebuah mobil pribadi menabrak rumah warga hingga hancur berkeping-keping. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerusakan rumah warga sangat parah.
Menurut warga, mobil jenis Sigra warna putih menabrak rumah warga Desa Nauru terjadi pada malam hari, diduga akibat rem blong mobil yang menuju Kota Gorontalo ini tiba-tiba menabrak rumah warga pinggir jalan Trans Sulawesi. Warga juga menambahkan bahwa kejadian ini sudah diketahui oleh pihak kepolisian Kecamatan Tibawa sesaat setelah mobil terparkir di dalam dengan reruntuhan rumah terbuat dari kayu dan atap rumbia (tradisional).
Pemilik rumah, yang tidak ingin disebut namanya, berharap agar rumah yang ditempati ini untuk segera diperbaiki karena mengingat kondisi rumah yang sangat rusak. Untuk sementara, pemilik rumah menumpang di rumah tetangganya karena rumahnya tidak dapat dihuni lagi.
Pemerintah desa dan warga bersama-sama mengeluarkan mobil dan puing-puing kayu reruntuhan rumah. Proses evakuasi berjalan lancar, meskipun dengan kesulitan karena kondisi rumah yang sangat rusak.
Pemerintah Desa Nauru menghimbau untuk saat ini di area lakalantas untuk sementara dikosongkan dulu, mengingat banyak warga yang melihat di pinggiran jalan Trans Sulawesi. “Saya tidak mau ada korban lagi,” kata Kepala Desa Nauru.
Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi warga dan pemerintah desa. Mereka berharap agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa depan. Pemerintah desa juga berencana untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan di jalan Trans Sulawesi.
Warga Desa Nauru berharap agar rumah yang rusak dapat segera diperbaiki dan pemilik rumah dapat kembali tinggal di rumahnya dengan aman. Pemerintah desa dan warga akan bekerja sama untuk memulihkan kondisi desa dan meningkatkan keselamatan warga.
Dengan kerja sama dan kesadaran bersama, diharapkan Desa Nauru dapat menjadi lebih aman dan sejahtera bagi seluruh warganya. Pemerintah desa dan warga akan terus memantau situasi dan melakukan upaya untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
DH/Yohanes lamara/red
