Usia Senja, Penuh Luka: Kisah Tahir Bina, Korban Penyerangan Brutal di Desa Motoduto

detikhukum.id, || Gorontalo, 25 Juni 2025/10:30 WITA – Tahir Bina, seorang warga Desa Motoduto, Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo, kini hidup dalam ketakutan dan trauma setelah menjadi korban penyerangan brutal oleh tetangganya sendiri. Pada usia 70 tahun, Tahir Bina diharapkan dapat menikmati masa pensiun dengan tenang, namun kejadian ini telah mengubah hidupnya secara drastis.

Kronologi penyerangan bermula saat Tahir Bina mengambil akar pohon pinang miliknya untuk dijadikan obat herbal. Saat itu, tetangganya, DL, menegur Tahir Bina dengan mengatakan bahwa pohon pinang tersebut bukan miliknya. Setelah Tahir Bina menjelaskan bahwa pohon pinang tersebut miliknya, DL geram dan mengayunkan parang ke arah Tahir Bina.

Penyerangan yang dialami Tahir Bina merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 28G ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda di bawah kekuasaannya.

Dalam perspektif agama, kekerasan terhadap sesama manusia sangatlah dilarang. Agama mengajarkan kita untuk hidup dalam kasih sayang dan menghormati sesama.

Kasus penyerangan terhadap Tahir Bina juga menunjukkan bahwa kekerasan dapat terjadi di mana saja, bahkan di antara tetangga yang seharusnya hidup dalam harmoni. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya toleransi dan empati terhadap sesama.

Pemerintah dan aparat penegak hukum memiliki peran penting dalam menangani kasus ini. Mereka harus memastikan bahwa pelaku penyerangan dapat diadili sesuai dengan hukum yang berlaku dan korban mendapatkan perlindungan dan keadilan yang memadai.

Dalam konteks sosial, kasus ini juga menunjukkan bahwa kekerasan dapat memiliki dampak yang luas, tidak hanya pada korban langsung, tetapi juga pada keluarga dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk bersama-sama mencegah kekerasan dan mempromosikan perdamaian dan harmoni.

Dalam upaya memulihkan trauma yang dialami Tahir Bina, dukungan dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah sangatlah penting. Dengan kerja sama dan kesadaran bersama, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih aman dan harmonis.

DH/Yohanes Lamara./red

Pos terkait