Plafon Jebol, Ruang Kelas dan Ruang Guru di SD Negri 01 Jagabaya Parung panjang Tak Layak Pakai

detikhukum.id, || KAB. Bogor, – Ruang kelas dan Ruang Guru di Sekolah Dasar (SD) Negeri 01 Jagabaya, Kecamatan Parung panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, tidak layak pakai karena plafonnya jebol. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, pihak sekolah memindahkan kegiatan belajar mengajar siswa – siswi kelas 5/6 di bangunan yang rusak tersebut ke ruang kelas yang lain. Jum’at (26/09/2025)

Dari pantauan awak media, terlihat bagian plafon di dalam kelas tampak jebol dan berlubang. Bahkan, kayu penyangganya lapuk sehingga nyaris roboh. Hal ini membuat orangtua khawatir akan keselamatan anaknya saat sekolah. Kerusakan tak hanya terjadi di satu titik. Ruang guru sekolah pun bagian plafon rusak mengkhawatirkan para guru tertimpa saat berada di ruangan. 

Sementara itu, ruang kelas 5 dan 6 terpaksa dikosongkan. Atap seng yang berlubang membuat air hujan merembes ke plafon hingga jebol. Plafon yang basah dan mengembang akhirnya rusak parah, sehingga ruangan kelas itu dinonaktifkan demi keamanan siswa dan guru.

Salah satu wali siswa, iwan mengatakan bahwa ia khawatir kondisi sekolah yang plafonnya nyaris ambruk menimpa anaknya. Dia berharap pihak sekolah secepatnya melakukan perbaikan.

“Kita lihat plafon sekolah sudah nyaris ambruk jadi takut kena siswa, kita harap sekolah secepatnya lakukan perbaikan,”katanya kepada wartawan.

Petugas kebersihan sekolah menutup pintu dan mengganjalnya agar siswa tidak masuk ke ruangan kelas tersebut.

“Kita sengaja pasang pengganjal pintu masuk agar anak-anak tidak bermain di bawah plafon yang rusak, karena anak-anak sudah diperingatkan namun masih sering main di sana,” katanya.

Sementara itu, Kepala SD Negeri 01 Latifah mengatakan pihak Dinas Pendidikan telah memberikan tanggapan dan menjanjikan perbaikan segera.

“Kita sudah dapat informasi dari Kadis pendidikan Kabupaten Bogor, bahwa / sekolah ini segera akan dibangun secepatnya,”ujarnya.

Selanjutnya surveypun sudah dilakukan oleh dinas pendidikan tapi sampai saat ini belum ada realisasi,” ungkapnya Kepsek

DH/ Subhan beno /red

Pos terkait