detikhukum.id,- Jakarta, TNI AL terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto di bidang ketahanan pangan. Salah satunya, TNI AL berhasil memanen kedelai di Kompleks Pemukiman Angkatan Laut, Lampung, Rabu (29/10).
Dari lahan seluas 30 hektar yang terbagi dalam enam sektor, hasil panen kedelai kali ini diperkirakan mencapai sekitar 120 ton, dengan produktivitas rata-rata empat ton per hektar. Varietas Garuda Merah Putih yang dikembangkan di lokasi tersebut dikenal memiliki masa panen relatif singkat, sekitar 90 hari, serta tahan terhadap iklim tropis.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan, program ketahanan pangan yang dijalankan TNI AL merupakan bentuk partisipasi nyata dalam mengurangi ketergantungan impor dan menjaga stabilitas pasokan pangan nasional.
“Peningkatan produksi kedelai lokal dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional, khususnya di wilayah Lampung Utara,” kata Ali, dikutip dari keterangan Dispenal.
TNI AL menetapkan kedelai sebagai komoditas utama dalam program ketahanan pangan. Tujuannya untuk meningkatkan produksi nasional, mengurangi impor, dan memperkuat ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan, pendampingan petani, serta pengamanan distribusi hasil panen.
“Strategi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, menstabilkan harga kedelai, dan mendukung kemandirian pangan nasional,” ujarnya.
Selain panen raya, TNI AL juga menggelar bakti sosial berupa pembagian 500 paket sembako, program Makan Bergizi Gratis bagi 500 siswa, dan layanan pengobatan umum bagi masyarakat sekitar.
Acara panen raya tersebut turut disaksikan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kepala Staf Kepresidenan M. Qodari, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, hingga Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.
DH/ Gusdin /red






