detikhukum,id. ||Tapanuli Tengah.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Cendekia Muda Muslim Indonesia (DPD CMMI), Saudara Anggiat Marito, menyoroti lambannya proses stabilisasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah pasca satu bulan terjadinya bencana alam di sejumlah wilayah terdampak.
Menurut Anggiat Marito, hingga saat ini masih terdapat kecamatan di wilayah Tukka pedalaman yang belum mendapatkan pemulihan dasar secara layak. Beberapa desa dilaporkan belum memiliki akses jalan kendaraan, sehingga menyulitkan mobilitas warga dan distribusi bantuan.
> “Sudah satu bulan pascabencana, namun fakta di lapangan menunjukkan masih banyak masyarakat yang terisolasi. Akses jalan kendaraan belum terbuka, air bersih terbatas, listrik belum pulih, dan distribusi logistik belum berjalan maksimal,” ujar Anggiat Marito dalam keterangannya pada Sabtu, 27 Des 2025.
Ia menegaskan bahwa kondisi tersebut menunjukkan stabilisasi pascabencana berjalan lambat dan membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
Anggiat Marito juga menilai bahwa pemulihan pascabencana seharusnya tidak hanya berhenti pada pendataan, tetapi diikuti dengan tindakan nyata, cepat, dan terukur, khususnya untuk membuka akses jalan sebagai jalur utama distribusi bantuan.
> “Tanpa akses jalan, bantuan logistik, air bersih, maupun pelayanan kesehatan akan terus terhambat. Ini menyangkut keselamatan dan keberlangsungan hidup masyarakat,” tegasnya.
DPD CMMI mendesak Pemkab Tapanuli Tengah agar segera:
1. Memprioritaskan pembukaan akses jalan kendaraan ke wilayah pedalaman.
2. Memastikan ketersediaan air bersih dan pemulihan jaringan listrik.
3. Menjamin distribusi logistik yang merata dan berkelanjutan.
4. Melibatkan unsur masyarakat dan organisasi kepemudaan dalam proses pemulihan.
Anggiat Marito menambahkan bahwa CMMI akan terus melakukan pemantauan dan siap menyuarakan aspirasi masyarakat terdampak hingga pemulihan benar-benar dirasakan secara adil dan merata.
> “Negara harus hadir secara nyata, bukan hanya dalam laporan, tetapi dirasakan langsung oleh masyarakat di lapangan,” pungkasnya.
DH/ Muhammad Riski Pane / Red.
DPD CMMI Nilai Stabilisasi Pascabencana di Tapanuli Tengah Masih Lambat






