Benni Irwan Melantik 199 Orang ASN Dengan Jabatan Baru

detikhukum.id, – Purwakarta- Baru saja selesai melantik 199 orang dengan dua gelombang Pelantikan, pengukuhan dan pengambilan sumpah/janji pejabat administrator, pejabat pengawas dan pejabat fungsional para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah daerah Purwakarta, kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang menggerakkan saya untuk menandatanganinya. Hal itu disampaikan Pj Bupati Purwakarta, di Taman Maya Datar, Rabu (03/07/2024).

Menurutnya, 199 orang yang hari ini dilantik, 103 orang dilantik pagi hari dan 96 orang siang hari, ini langkah kebijakan yang kita ambil untuk mengisi kekosongan jabatan di ruang lingkup pemerintah daerah Purwakarta, dengan pejabat yang baru, karena ada yang pensiun, ada yang promosi jabatan dan lainnya, jabatan administrator 33 orang dari esolon III, pejabat pengawas 49 orang setingkat Eselon lV, ada Kepala Puskesmas, Fungsional tertentu, Pengawas sekolah, Kepala sekolah dan lainnya di ranah petugas Kesehatan dan Pendidikan, ada pula posisi-posisi tertentu yang kita rotasi karena kekosongan jabatan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tertentu,” ungkapnya.

Hal ini langkah kebijakan yang kita ambil, agar roda kegiatan di tiap OPD berjalan dengan baik, sehingga target-target kinerja di setiap OPD itu berhasil di raih sesuai yang kita harapkan bersama yang telah di programkan sebelumnya,” kata Pj.

Sebelumya, berbagai masukan dari berbagai sumber sekitar para ASN tersebut baik dari pasangan, sejawatnya, insan media dan pihak lainnya.

“Tidak mudah untuk mengambil sikap, hasil dari proses masukan di dapat berbagai penilaian berbeda dengan pandangan masing-masing dari mereka semua yang di minta pendapatnya, terus terang, ada yang menggelikan,”ucapnya.

Diakui pj, dengan berbagai catatan rekomendasi dari pihak terkait, hal ini dilakukan dengan proses dan lain sebagainya di lewati dengan waktu yang cukup panjang.

“Saya titipkan kepada Pak Sekda (Sekretaris Daerah) Norman Nugraha yang baru saja pulang dari menjalan ibada haji, untuk membinanya kedepan, karena saya hanya pj, “ucap Benni Irwan.

Dikatakannya, Bapak ibu ASN tidak memilih untuk jadi Bos. Tapi pilihan bersama untuk bekerja bagi orang lain, pihaknya menekankan pilihan hidup dari setiap kerja-kerja itu.

Kita-kita ini yang berseragam korpri sama seperti TNI, Polri dan lainnya yang bekerja untuk orang lain dengan penghasilan yang sudah ditentukan sesuai peraturan negara.

“Kita tidak sama dengan profesi lainnya seperti Dosen, Artis dan lainnya yang bisa mengatur waktunya disesuaikan oleh dirinya, beda juga dengan keahlian tertentu lainnya baik dengan yang memakai modal kecil atau modal besar dengan mempekerjakan orang lain sesuai yang dibutuhkannya,” kata Pj.

Pesan bagi Bapak dan Ibu ASN untuk bangga bekerja melayani bangsa, kesempatan kita untuk dapat banyak berinovasi, berintegrasi dalam menjalankan tugas keseharian kita guna menghasilkan kinerja yang maksimal,” harap Benni.

Kepada rekan semua, senantiasa bisa menunjukan integrasi yang baik dalam menjalankan tugas sehari-hari kita dengan upaya maksimal agar hasilnya lebih baik.

“Tidak bosan-bosan saya mengingatkan, tanggal 27 November 2024 kita akan melaksanakan pesta demokrasi tingkat daerah (pilkada) baik Gubernur dan pilkada kabupaten Purwakarta, kita senantiasa berpartisipasi untuk mendukung pelaksanaannya aman dan lancar, diharapkan ada peningkatan partisipasi rakyat yang tinggi dalam mengikuti pilkada nanti, tidak terjadi konplik di kalangan masyarakat, jadi bagi kita yang berbaju korpri ini dapat mendorong untuk partisipasi menyukseskannya, karena KPU tidak bisa berjalan sendiri, jangan sampai ada indikasi melanggar kode etik maupun disiplin sebagai ASN sesuai peraturan yang ada,” harapnya.

Semoga teman teman yang baru di lantik ini, menjadikan momen ini sebagai sarana introspeksi dan inovasi dalam kinerja kita, yang sangat paling sekali diharapkan selalu dalam keadaan sehat dalam menjalankan tugas, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu memberikan kekuatan dan dapat menjalankan amanah dengan baik dan benar, bertanggungjawab dengan tulus melayani masyarakat, bangsa dan negara,” tuturnya.

Dikesempatan itu, salah seorang pejabat yang tidak mau di tulis namanya, meminta pendapatnya untuk di tulis dengan jelas mengatakan, semoga kita semua diberi hidayah dan taufik, kita ASN di Purwakarta semoga bertugas sesuai tugas pokok fungsi, belajar dari pengalaman, jangan terbawa arus kebiasaan asal senang atasan.

“Kalau sekiranya tidak baik kedepannya silahkan disampaikan kepada atasan tersebut agar kita tidak terbelenggu perasaan bersalah kedepannya, baik untuk bathin kita atau khalayak banyak, jangan sampai kita merasa sakit kemudian karena ulah oknum yang tidak bertanggungjawab atau yang mengutamakan pihak tertentu yang tidak semestinya, ingat sepintar-pintarnya manusia menyembunyikan kebusukan kelak akan terbuka terang benderang,” ucapnya.

Menurutnya, mutasi kali ini setidaknya ada perbaikan dalam pembenahan pegawai pemerintahan Purwakarta yang punya pegawai potensial di bidangnya, perlahan semoga bisa di posisi yang tepat tidak sekedar atasan senang karena bisikan kanan-kiri yang membuatnya bingung, pimpinan harus punya prinsip bertanggungjawab terhadap negara tidak boleh menyalahgunakan jabatan untuk hal yang membuat cemburu sosial, lihatlah fakta yang ada sejak lama sampai saat ini, kalau semua terbuka juga kita malu,” ungkapnya.

Ya sebagai mana kode etik, kita tidak boleh berniat buruk, yang lalu biarlah berlalu, yang penting kita semua bertanggungjawab kedepannya, dengan tekad kuat semoga kita semua dilancarkan dalam berpartisipasi membangun secara tulus ikhlas bukan sekedar bersolek, ibarat gadis berias siang bolong dengan pernak pernik perhiasan di acara yang banyak disaksikan orang dan berbaur tiba-tiba hujan besar, riasan terbawa aliran air hujan, seketika kelihatan wajah aslinya, bisa cantik alami bisa juga sebaliknya, dengan tanpa sempat beralasan gadis tersebut terbukti nyata gambarannya.

Tapi setidaknya, semoga punya hati bersih untuk belajar lebih baik lagi tanpa memperlihatkan arogan dengan pengawalan, yang sejatinya untuk melayani rakyat bukan untuk mempertontonkan semakin sombong dengan senyuman manis tapi tanpa disadari bisa jadi menimbulkan kebengisan oknum yang mengerikan dampak dari tidak mengenal rakyat dengan baik.

Dikatakan pejabat itu, hal demikian karena kebiasaan sekedar mendengar laporan bawahan yang belum tentu semua terbukti sesuai yang disampaikannya, karena ada diantaranya, dari awal tidak sesuai dengan bidangnya, saya yakin itu pernah ada dan sangat tidak elok dalam sejarah kemudian, bagaimanapun polesan cerita di buat, dampaknya lagi, pegawai lainnya yang bekerja sesuai aturan bisa tercemar nama baiknya, warga kebanyakan belum tentu mengetahui yang sesungguhnya toh,” ucapnya.

“Pesan juga untuk media, jangan jadi penjilat, demi iklan dan adventorial yang menguntungkan media secara materi, tolong turun juga ke lapangan kenali kami para ASN mana yang kerjanya disiplin mana yang sering bolos dengan berbagai alasan, selain itu tolong kenali warga masyarakat keseluruhan termasuk mereka yang sedang miskin dan kesusahan, kita itu peduli tentunya sesuai tugas dan kemampuan yang ada, selama ini beritanya apa sebanding dengan banyak berita itu-itu juga yang telah banyak terbaca publik? sekarang semakin banyak ya berita itu- itu juga, untuk itu sebenarnya bisa kami dapat dari berbagai kehumasan yang ada, itu berarti bukan karya Wartawan toh, kita butuh karya bukan jiplakan, maaf sekedar mengingatkan, saya bukan orang bersih, masa lalu diantaranya tidak berdaya dengan situasi dan kondisi yang membuat sebaiknya diam, semoga pimpinan Purwakarta yang terpilih nanti dia yang terbaik membawa kita selamat dunia dan akhirat kelak, warganya sejahtera lebih merata, saya cinta Purwakarta, mari bersama kita jaga dan membangun dengan penuh tanggungjawab, anda cinta, kami “Cintai Purwakarta Bermartabat” sampai generasi kita nanti, tak lupa terimakasih untuk Bapak Benni Irwan yang sudah banyak senyum dan kinerjanya selama ini, semoga sehat dan panjang umur serta berkah selalu,” pungkas pejabat tersebut, seraya berpamitan pergi meninggalkan area Maya Datar di lingkungan Pemda Purwakarta.

DH/Laela/red

Pos terkait