Bey Machmudin; Ratusan Siswa Dinyatakan Gugur dari PPDB Jabar 2024 Jalur Zonasi

Bey Machmudin; Ratusan Siswa Dinyatakan Gugur dari PPDB Jabar 2024 Jalur Zonasi

detikhukum.id,-Bandung | Sebanyak 260 calon peserta didik baru dinyatakan gugur dari jalur zonasi penerimaan peserta didik baru (PPDB) Jawa Barat 2024 tahap satu. Adapun total ratusan siswa yang dicoret dari PPDB Jabar 2024 jalur zonasi terbagi ke dalam dua tahap, yakni sebelum dan sesudah pengumuman kelulusan.

Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengatakan, bahwa siswa yang dianulir dalam pelaksanaan PPDB 2024 melalui jalur zonasi disebabkan tempat tinggal tidak sesuai dengan persyaratan administrasi yaitu kartu keluarga (KK).

“Total peserta PPDB di Jabar yang dianulir ada 260 – an, itu karena setelah penerimaan di cek ulang bahwa KK – nya betul disitu, tapi tidak tinggal disitu. Seharusnya KK nya disitu, tinggal juga disitu,” kata Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, kepada awak media, pada Kamis, 4 Juli 2024.

Menurutnya, PPDB awal mulanya bertujuan untuk mengikis kesenjangan antara sekolah favorit dan non favorit guna pemerataan disetiap wilayah. Namun, kenyataan dilapangan sukar dilakukan karena banyaknya orangtua yang mencoba mengakali agar masuk ke sekolah favorit.

“Jadi, PPDB seperti ini kan maksud awalnya kan baik untuk menghilangkan sekolah favorit. Tapi, setelah berjalan tetap sekolah favorit itu tidak bisa hilang di masyarakat kita ya, jadi kan harusnya buat pemerataan,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Bey akan mengundang seluruh Kepala Dinas Pendidikan dari 27 Kabupaten dan Kota untuk merumuskan tentang pelaksanaan PPDB yang ideal, itu harus dilakukan seperti apa polanya.

“Nanti kami akan mengundang semua kota dan kabupaten, akan berdiskusi dan menjadi laporan Pemprov kepada Kemendikbud PPDB yang ideal seperti apa,” ucap Bey.

“Jadi bagaimana, apakah kami akan mengusulkan yang terbaik seperti apa ? Jangan sampai pada pelaksanaan PPDB itu, pihak sekolah yang tidak siap. Kasihan mereka itu, karena tekanan begitu banyak makanya tahun ini kami keras, mulai dari saya gubernur sampai operator menandatangani fakta integritas bahwa tidak ada titip menitip, sogok menyogok,” tandasnya.

Sementara itu, Plh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Ade Afriandi menegaskan, hasil temuan dari verifikasi lapangan pada PPDB tahap satu akan menjadi panduan bagi panitia dalam melakukan pendalaman data siswa dalam tahap dua atau jalur prestasi.

“Jadi, panitia dari pihak sekolah akan melakukan pendalaman data yang masuk dalam sistem PPDB. Hal ini untuk memastikan seperti di tahap satu karena terbukti banyak yang menggunakan data palsu,” tegas Ade Afriandi.

DH/raffa christ manalu/red

Pos terkait