detikhukum.id,- Jakarta || Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI) menyambut baik pernyataan tegas Presiden Rebuplik Indonesia, Prabowo Subianto yang menegaskan tidak akan melakukan perombakan atau reshuffle pada menteri Kabinet Merah Putih (KMP).
Dukungan terhadap pernyataan Presiden Prabowo di sampaikan langsung oleh Koordinator Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI, Azmi Hidzaqi, dalam keterangannya yang diterima awak media, Minggu 15 Juni 2025.
“Kami sebagai elemen masyarakat akan terus mendukung pemerintah yang berfokus pada penyelesaian persoalan mendasar yang dihadapi bersama, bukan sekedar membicarakan soal reshuffle atau perombakan kabinet,” ujar Azmi Hidzaqi.
Menurut Azmi, polemik yang selama berkembang di media mengenai isu reshuffle harus segera diakhiri. Sebab, hal itu akan mengganggu kinerja pemerintah. Buat rakyat sudah saatnya pemerintah lebih fokus lagi untuk bekerja mengejar pertumbuhan ekonomi, khususnya menciptakan lapangan pekerjaan baru, distribusi bahan pangan yang terjangkau, dan meningkatkan daya beli masyarakat.
“Kami mendukung penuh keputusan Presiden Prabowo yang menegaskan bahwa reshuffle belum masuk agenda utama saat ini. Kami juga mendukung, apabila pemerintah terus melakukan pembenahan terkait akuntabilitas dan perbaikan tata kelola pemerintahan dalam menghadapi berbagai tantangan nasional,” tegas Azmi.
Di tengah kondisi ekonomi yang menghawatirkan saat ini, lanjut Azmi, sudah seharusnya pemerintah dan stakeholder terkait aktif memberikan informasi dan penjelasan komprehensif terkait langkah-langkah yang dilakukan. Ini paket kebijakan pemerintah dan opsi pemerintah.
“Dengan adanya pernyataan resmi dari Presiden Prabowo yang tidak melakukan reshuffle, kami yakin publik akan terus mendukung pemerintah dalam melakukan perbaikan disemua sektor, masih banyak pekerjaan rumah yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah untuk terus ditingkatkan,” ujarnya.
Azmi berharap, pemerintah cepat action dan jangan lagi berwacana. Pemerintah harus ambil penuh tanggungjawab, agar jangan ada lagi rakyat yang merasakan kesulitan hidup. Presiden beserta kabinet merah putih harus lebih bergegas membuat policy yang komprehensif untuk jangka pendek maupun jangka panjang guna mengatasi berbagai permasalahan di tengah-tengah masyarakat.
Untuk diketahui, Presiden Prabowo menegaskan tidak akan melakukan reshuffle atau pergantian dalam kabinet merah putih. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Prabowo di Jakarta Convention Center (JCC) pada Kamis 12 Juni 2025.
“Tidak ada reshuffle. Cukup puas dengan kinerja menteri kabinet. Mereka bekerja dengan baik,” tegas Presiden Prabowo.
“Kritik terhadap kinerja pemerintah merupakan hal biasa pada negara yang menganut demokrasi,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi. Menurutnya, saat ini pemerintah memilih fokus pada evaluasi kinerja kementerian dan lembaga tanpa harus tergesa-gesa mengambil langkah untuk melakukan perombakan kabinet.
Pemerintah, lanjut Mensesneg, saat ini lebih mengutamakan penyelesaian berbagai persoalan nasional ketimbang ikut berpolemik tentang reshuffle. Oleh karena itu, spekulasi mengenai isu reshuffle kabinet telah terjawab, dan kami yakin bahwa solusi yang tepat untuk pemerintahan saat ini bukan pada perombakan kabinet, melainkan pentingnya meningkatkan kinerja para menteri kabinet.
“Pemerintah akan lebih fokus untuk menyelesaikan persoalan-persoalan mendasar yang dihadapi bersama, bukan sekedar membicarakan soal reshuffle,” kata Prasetyo Hadi.
DH/Raffa Christ Manalu/red