Bulog Bersama TNI Sukses Serap 100 % Gabah Petani Indramayu

detikhukum.id, || INDRAMAYU, –
Perum Bulog Cabang Indramayu merilis hasil pencapaian serapan gabah milik petani di Kabupaten Indramayu. Untuk setara beras Bulog sudah mencapai 102 persen, sudah terealisasi 114 ribu ton dari target 112 ribu ton hingga 31 Mei 2025.
Dilihat dari kondisi Kabupaten Indramayu yang memang luasan persawahan yang cukup luas sekitar 125.442 hektare, Bulog Indramayu berhasil menyerap semua hasil panen milik petani. 

Bulog Indramayu Terus Lakukan Penyerapan Gabah Petani, Optimis Bisa Capai Target di Akhir Bulan Mei
Menurut Pimpinan Cabang Bulog Indramayu, Sri Wahyuni, pihaknya tidak bekerja sendiri, melainkan berkolaborasi dengan unsur TNI, yaitu dengan melibatkan Kodim 0616 Indramayu, para Danramil setempat, dan peranan semua Babinsa di masing-masing desa.

“Oleh karena itu, peranan TNI sangat dibutuhkan dalam swasembada pangan, apalagi luasan serapan gabah di Indramayu cukup luas. Bulog Indramayu harus tetap bersinergi dangan TNI, apalagi itu sudah tertuang dalam Inpres Nomor 6 Tahun 2025,” ucap Sri Wahyuni, Sabtu (07/06/2025) di ruang kerjanya.

Bulog Indramayu sangat mengapresiasi kinerja dari TNI, khususnya Babinsa yang berada di desa-desa yang ikut memantau dan membantu para petani untuk bisa menjual hasil panen ke pihak Bulog.

Bulog Indramayu Serap 75 Persen Lebih Gabah dan Beras, Optimis Capai Target Meski Gudang Penuh.

“Bulog Indramayu sangat berterima kasih kepada para Babinsa yang ada di lapangan. Kehadiran mereka sangat membantu sekali, apalagi mereka mensosialisasikan para petani terkait harga gabah dan menjualnya ke Bulog,” katanya.

Bulog Indramayu tidak hanya berkerja sama dengan unsur TNI dalam melakukan monitoring serapan gabah petani. Mereka juga melibatkan Polres Indramayu, Kejaksaan, dan dari Dinas Pertanian.

Selain itu, Bulog Indramayu berhasil mencapai serapan gabah diangka 184 ribu ton, angka tersebut merupakan tertinggi se-Indonesia. Sedangkan untuk setara beras Indramayu menduduki peringkat ke-2 secara nasional setelah Cirebon.

DH/Thoha/red

Pos terkait